Apr 24th 2024, 22:35, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Tokoh masyarakat Desa Teluk, Jumemi alias Abang Otoy (50) membantah pernyataan Bupati Pandeglang Irna Narulita yang menyebut sampah yang menumpuk di Pantai Teluk berasal dari arus laut.
Jumemi mengatakan, kerap melihat warga membuang sampah di Pantai Teluk. Bahkan, ada juga warga yang membuang sampah ke sungai yang airnya mengalir ke pantau tersebut.
"Itu jelas (sampah dari masyarakat), karena bisa dibuktikan, dan bukan saya aja yang sering lihat, ada warga yang buang sampah dari jembatan Labuan ke Sungai Cipunten Agung, itu tengah malam. Ada juga yang buang ke pinggir laut di sini, pokoknya yang berdekatan dengan air, itu biasanya suka seenaknya buang sampah, karena tingkat kesadarannya masih rendah," kata Jumemi di Pantai Teluk.
Jumemi menyebut, ada 9 desa yang berdekatan dengan Pantai Teluk. Umumnya warga tersebut membuang sampah ke pantai tersebut. Kondisi itu diperparah dengan kondisi pantai yang berbentuk cekung.
"Dari 9 desa itu ada beberapa desa yang berdekatan dengan sungai bahkan bibir pantai. Ya mungkin itu salah satu faktornya sehingga terkumpul di sini (Pantai Teluk), karena lokasi teluk ini cekungan jadi kayak ikan masuk perangkap, jadi (sampah) nggak bisa keluar lagi," beber Jumemi.
Pernyataan Bupati Pandeglang
Bupati Pandeglang Irna Narulita sebelumnya bicara terkait tumpukan sampah yang kembali mengotori Pantai Teluk yang pernah dibersihkan Pandawara Group bulan Mei 2023 lalu.
Irna mengatakan, sampah itu bukan berasal dari warga sekitar. Sampah itu disebut berasal dari laut yang terbawa arus ke Pantai Teluk.
"Sampah kita ini kiriman dari laut, bisa saja bukan dari kabupaten/kota di Pemprov Banten, bisa jadi kiriman dari Lampung, dari mana-mana," kata Irna di Pantai Teluk, Rabu (24/4).