Seniman seni rupa Indonesia, Abdul Djalil Pirous, meninggal dunia di usia 92 tahun pada Selasa (16/4) malam pukul 20.32 WIB di RS Boromeus, Bandung.
"Almarhum akan dimakamkan pada hari Rabu 17 April 2024. Doa dan salat jenazah akan dilaksanakan di Masjid Salman ITB pukul 09.00 WIB," kata anak Abdul Djalil Pirous, Raihan Muerila Pirous, saat dihubungi kumparan.
Jenazah Abdul Djalil Pirous akan dimakamkan di TPU Cibarunai Bandung.
"Upacara pelepasan dilaksanakan di Aula Timur ITB pukul 10.00. Almarhum akan diberangkatkan ke pemakaman pukul 11.00 ke Pemakaman keluarga di TPU Cibarunai Bandung," ujarnya.
Abdul Djalil Pirous lahir pada 11 Maret 1932 di Meulaboh, Aceh. Ia merupakan perintis pendidikan desain grafis di Seni Rupa ITB dan pendiri studio seni dan desain bernama Decenta (1973-1983).
Abdul Djalil Pirous menyelesaikan pendidikannya di Departemen Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1964. Kemudian melajutkan studinya tentang printmaking dan desain grafis di Rochester Institute of Technology, Rochester New York, Amerika Serikat tahun 1969.
Abdul Djalil Pirous menjabat sebagai Dekan pertama Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB tahun 1984-1990, dan dikukuhkan sebagai guru besar ITB sejak 1994.
Abdul Djalil Pirous menikah dengan Ernah Garmasih Pirous, seorang pelukis. Erna kuliah di ITB dan juga di Perancis, dan dia termasuk generasi ke-2 seniman perempuan Indonesia. Abdul Djalil Pirous ddan Erna Pirous memiliki tiga orang anak, Mida Meutia, Iwan Meulia, dan Raihan Muerila.
Perjalanan karier Abdul Djalil Pirousdi mulai sejak 1960. Karya-karyanya telah dipamerkan dalam ratusan kali pameran berskala nasional maupun internasional.