Apr 9th 2024, 23:28, by Katondio B Wedya, kumparanSPORT
Indonesia memiliki 2 lifter yang dipastikan akan bertanding di cabang olahraga (cabor) angkat besiOlimpiade 2024 Paris. Mereka adalah Rizki Juniansyah dan Eko Yuli Irawan.
Wabil khusus Rizki, ini akan menjadi debutnya di Olimpiade. Lolosnya lifter 20 tahun itu bahkan bisa dibilang kejutan karena Rahmat Erwin Abdullah selaku peraih perunggu Olimpiade 2020 Tokyo lebih diunggulkan di kelas 73.
Namun nyatanya, Rizki memastikan lolos ke Olimpiade 2024 setelah menjadi juara IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand. Atlet kelahiran Serang, Banten, itu sendiri pun sempat tak memercayainya, apalagi ia sempat menjalani operasi usus buntu pada akhir Agustus 2023, sehingga harus rehat selama 5-6 bulan.
"Bagi saya itu sangat mustahil dan diluar dugaan. Namun, ini adalah buah dari hasil kerja keras saya selama latihan jelang kejuaraan dunia," ungkap Rizki Juniansyah, dikutip dari Antara.
"Menghadapi Kejuaraan di Phuket, Thailand, paling matangnya saya hanya punya persiapan satu bulan untuk jalani latihan berat," tambahnya.
Dari segi prestasi, Rizki juga selama ini memiliki pencapaian menterang, tetapi memang rezekinya belum sampai ke Olimpiade. Tercatat, ia pernah menjadi juara di SEA Games 2023, Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2021, Kejuaraan Dunia Junior 2022 dan 2021, serta Kejuaraan Asia Junior 2022.
Sekjen Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Djoko Pramono, menilai bahwa tidak masalah jika Rizki yang melaju ke Olimpiade kali ini. Ia tampak percaya Rizki bisa berbicara banyak.
"Ya, ini adalah permainan! Bagi saya siapa pun yang lolos tidak masalah. Kalau akhirnya yang lolos Rizki Juniansyah, berarti dia yang terbaik di kelas 73 kg putra saat ini,' kata Djoko Pramono dikutip dari keterangan resmi PB PABSI, Selasa (9/4).
Sementara, Eko Yuli Irawan membuat sejarah baru buat olahraga Indonesia, dengn menjadi atlet yang tampil di 5 edisi Olimpiade berbeda (quintrick). Sebelumnya, atlet asal Lampung ini pernah bertanding di kelas 56 kg pada 2008 (Beijing), kelas 62 kg pada 2012 (London) dan 2016 (Rio de Janeiro), serta kelas 61 kg (Tokyo).
Dalam 4 Olimpiade sebelumnya, Eko selalu mendapat medali: Perunggu (2008 dan 2012) dan perak (2016 dan 2020). Tinggal medali emas yang sampai sekarang masih belum berjodoh kepada atlet 34 tahun itu.
"Alhamdulillah, bersyukur masih dikasih kesempatan sama Tuhan Yang Maha Kuasa buat ikut Olimpiade lagi untuk kelima kali," ujarnya beberapa waktu lalu.
"Ini (Olimpiade Paris 2024) last Olympic buat saya kalau melihat persaingannya sekarang," tambahnya.
Namun, Eko Yuli Irawan harus fokus memulihkan cedera lututnya dulu agar bisa tampil maksimal pada Olimpiade Paris.
"Saya mau pulih dulu lutut saya, mau berusaha sembuh dulu, masih ada 3 bulan ke depan. Recovery lutut bisa selesai supaya nanti di Paris 2024 bisa main lebih lepas dan maksimal supaya hasilnya juga bisa maksimal," pungkasnya.