Apr 21st 2024, 11:48, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Iran dan Israel diduga mengurangi ketegangan yang memanas usai anggota parlemen Amerika Serikat menyetujui bantuan militer baru untuk Israel pada Sabtu (20/4). Di sisi lain, hal itu menambah kritik terhadap tindakan AS dalam menyikapi perang Israel di Gaza.
Dikutip dari AFP, Iran merespons berita kemungkinan balasan Israel terhadap serangan drone dan rudal dengan sikap meremehkan. Sikap itu dianggap dapat mengurangi kekhawatiran akan eskalasi konflik yang mengarah pada perang di Timur Tengah.
Namun, ledakan mematikan di pangkalan militer Irak menggarisbawahi ketegangan yang masih berlangsung di wilayah tersebut. Begitu pula dengan serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza dan meningkatnya bentrokan di Tepi Barat.
Dalam upaya untuk memperkuat pertahanan Israel, termasuk sistem Iron Dome, Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui bantuan militer sebesar USD13 miliar (setara Rp 210 triliun).
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyambut baik langkah tersebut. Lewat akun resminya di X, dia menyatakan bahwa ini menunjukkan dukungan bipartisan yang kuat untuk Israel dan membela peradaban Barat.
Namun, Presiden Palestina mengecam keputusan itu sebagai tindakan agresi terhadap rakyat Palestina dan potensi eskalasi yang berbahaya.
Menurut juru bicara Presiden Palestina Mahmud Abbas, Nabil Abu Rudeina, dana tersebut akan berdampak pada ribuan korban warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.