Jalur mudik Pantai Selatan (Pansela) Foto: Kementerian PUPR
Kementerian PUPR telah merampungkan 1.311,32 km, dari total panjang 1.547,39 km pembangunan lintas jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa. Kasubdit 1 C Direktorat Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Ditjen Bina Marga, Agung Prabowo, mengatakan jalur tersebut bisa jadi jalur mudik alternatif yang menyuguhi pemandangan alam sepanjang jalan.
"Jalur pansela bisa jadi alternatif mudik sangat asik dan menarik dengan panorama alam cukup indah," kata Agung saat media gathering di Jakarta, Selasa (2/4).
Jalur Pansela yang sudah 100 persen rampung terbentang dari Provinsi Banten sampai Provinsi Jawa Tengah. Jalur Pansela yang masuk Provinsi Banten menyambungkan Sp Labuhan-Batas Provinsi Jawa Barat dengan total panjang 170,09 km.
Kemudian di Provinsi Jawa Barat jalur Pansela ini membentang dari batas Provinsi Banten-Sindang Barang-batas Provinsi Jawa Tengah dengan panjang 417,40 km.
Kemudian di Jawa Tengah, jalur Pansela menghubungkan batas Provinsi Jawa Barat-Ayah-Congot dan DUwer-Glonggong (batas Provinsi Jawa Timur) sepanjang 211,90 km.
Sisa jalan Pansela yang masih rampung sebagian adalah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalur Pansela di DIY menghubungkan Congot-Legundi-Duwet. Dari total panjang 120,40 km, baru terbangun 112,97 km, dan tersisa 7,43 km masih belum terbangun.
Selanjutnya ada jalur Pansela yang masuk Provinsi Jawa Timur yang menghubungkan Glonggong-Panggul- Sd. Biru-Bago-Puger-Glenmore-Ketapang. Dari total panjang 627,60 km, telah terbangun 398,96 km, tersisa 228,64 km belum terbangun.
Bukan cuma panorama alam yang disuguhkan, Agung merekomendasikan jalur Pansela sebagai jalur alternatif mudik juga karena daerah ini banyak tempat wisata dan kuliner.
"Pansela ini bisa jadi jalan alternatif misalnya dari Banten-Jakarta yang menuju Yogyakarta atau Jawa Timur Pacitan, ini Pansela salah satu alternatif," tutur Agung.
