Apr 22nd 2024, 21:00, by Sinar Utami, kumparanBISNIS
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menghadiri acara kunjungan finalis Puteri Indonesia di Menara BCA, Jakarta, Selasa (5/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA telah menyalurkan kredit buy now pay later (BNPL) atau PayLater senilai Rp 597 miliar hingga Maret 2024. Nilai tersebut tumbuh 51 persen dibandingkan akhir 2023 yang sebesar Rp 395 miliar.
Direktur BCA Santoso mengatakan, pertumbun ini diiringi dengan outstanding pinjaman paylater sebesar Rp 185 miliar per Maret 2024. Nilai tersebut naik 61 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu.
"Jumlah pengguna BCA paylater ini telah tumbuh 70 persen jika dibandingkan dari posisi akhir tahun 2023," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (22/4)
Santoso mengatakan, ada penambahan jumlah pengguna sekitar 36,5 ribu selama tiga bulan pertama 2024. Di mana, posisi pengguna per Desember 2023 baru sekitar 52.000.
Adapun rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) paylater BCA di angka 0,47 persen, sejak diluncurkan pada Oktober 2023. "Kita terus menjaganya karena kualitas dengan pertumbuhan pengguna dan portofolio itu menjadi baik," pungkasnya.
Paylater BCA merupakan fasilitas kredit yang disediakan BCA melalui aplikasi myBCA. Nasabah akan mendapat limit tertentu yang dapat digunakan untuk membayar transaksi.
Untuk membayar tagihannya, nasabah dapat melakukannya dengan cara dicicil. Terdapat beragam pilihan jangka waktu dan fasilitas yang ditawarkan sesuai kebutuhan.
Paylater BCA merupakan fasilitas kredit yang dapat digunakan sebagai alternatif pembayaran dengan cara memindai QRIS di aplikasi myBCA.
Mengutip laman www.bca.co.id, Paylater BCA menyediakan limit pinjaman hingga Rp20 juta dengan mekanisme revolving.
Pilihan jangka waktu tenor cicilannya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Selain itu, BCA juga menawarkan suku bunga sebesar dua persen flat per bulannya. Pembayaran tagihan mandatory melalui autodebet rekening BCA
