Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahiah mengatakan pihaknya telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) sebelum serangan ke Israel. Namun, pernyataan Iran itu dibantah oleh AS.
Dikutip dari Reuters, seorang pejabat senior di pemerintahan AS membantah pernyataan Abdollahiah. Ia mengatakan, Washington memang melakukan kontak dengan Iran melalui perantara Swiss, tapi tidak mendapat pemberitahuan 72 jam sebelumnya.
"Itu sama sekali bohong," kata pejabat itu, Senin (15/5). "Mereka tidak memberikan pemberitahuan, juga tidak memberikan kesan [bahwa] 'ini akan menjadi target, jadi evakuasi mereka'," lanjutnya.
Pejabat itu menyebut, Teheran mengirim pesan kepada AS hanya setelah serangan dimulai dan tujuannya untuk menjadi "sangat merusak". Dia juga mengatakan, klaim Iran yang memberikan peringatan secara luas mungkin merupakan upaya untuk mengkompensasi tidak adanya kerusakan besar akibat serangan tersebut.
"Kami menerima pesan dari Iran saat serangan berlangsung melalui Swiss. Ini pada dasarnya menunjukkan bahwa mereka sudah selesai setelah ini, tapi serangan masih terus berlanjut. Jadi itulah pesan [Iran] kepada kami," jelasnya.
Pejabat Irak, Turki, Yordania masing-masing mengatakan, Iran telah memberikan peringatan dini mengenai serangan itu pekan lalu, termasuk beberapa rinciannya.
Sementara pejabat AS mengatakan pada Jumat dan Sabtu bahwa mereka memperkirakan serangan akan terjadi dalam waktu dekat dengan mendesak Iran untuk tidak melakukan serangan.
Biden dengan singkat mengatakan satu-satunya pesannya kepada Teheran adalah: "Jangan".