Juliana Marins, WN Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, Juni 2025 Foto: Instagram/@resgatejulianamarins
Kepolisian Resor (Polres) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sudah memeriksa lima orang saksi di kasus pendaki asal Brasil Juliana De Souza Pereira Marins (27 tahun) yang tewas terjatuh di Gunung Rinjani.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Oesman, mengatakan hingga saat ini sudah lima orang yang dipanggil dan dimintai keterangan.
Mereka adalah trekking organizer (TO), pemandu wisata atau tour guide yang memandu Juliana berinisial AM, porter, dan dua pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Selain itu rekan seperjalanan Juliana juga akan diperiksa. Saat kejadian, Juliana mendaki bersama 5 warga asing lain, Sabtu, 21 Juni 2025,
"Rencananya pihak reskrim juga akan meminta keterangan teman korban dari luar negeri," ujar Nikolas.
Tragedi Juliana di Rinjani
Saat beristirahat sendirian sebentar, Juliana terpeleset dan jatuh. Proses evakuasi memakan waktu berhari-hari karena medan yang sulit dan cuaca yang kurang bersahabat.
Juliana bisa dijangkau oleh tim SAR pada Selasa (24/6) "tanpa ada tanda-tanda kehidupan". Pada Rabu pagi (25/6), evakuasi jasad Juliana dilakukan.
Rinjani terletak di tiga kabupaten di Pulau Lombok, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara.
Gunung berapi aktif ini memiliki ketinggian lebih dari 3.700 mdpl. Jalur pendakiannya bervariasi dari tanah yang licin, batuan terjal, pasir vulkanik yang dalam (terutama di bagian puncak), hingga punggungan bukit yang sempit dan curam.