Kemendikdasmen: Dulu Guru Larang Siswa Pakai Kalkulator, Sekarang Era-nya AI - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kemendikdasmen: Dulu Guru Larang Siswa Pakai Kalkulator, Sekarang Era-nya AI
Jul 9th 2025, 22:20 by kumparanNEWS

 Ilustrasi Talenta Digital di bidang Artificial Intelligence (AI). Foto: Abid Raihan/kumparan
Ilustrasi Talenta Digital di bidang Artificial Intelligence (AI). Foto: Abid Raihan/kumparan

Pemerintah tengah mempersiapkan kurikulum kecerdasan buatan (AI) untuk diterapkan secara bertahap di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, menegaskan bahwa AI akan menjadi alat bantu yang digunakan untuk membangun karakter dan kemampuan berpikir kritis siswa, bukan untuk menggantikan peran guru.

"Mungkin teman-teman dulu belajar matematika, dilarang sama guru pakai kalkulator. Tapi kita tidak bisa membendungnya. Tapi bagaimana kita menggunakan pemanfaatan teknologi itu secara wise, secara benar, secara ethic," ujar Yudhis saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (9/7).

Yudhis menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kemendikdasmen tengah melakukan pelatihan coding dan AI yang nantinya menjadi bagian dari kurikulum.

Pelajaran terkait AI akan diajarkan secara bertahap, mulai dari level dasar seperti literasi dan critical thinking, hingga ke level lanjut seperti pengembangan solusi berbasis AI di jenjang SMA atau SMK.

"Basic-nya adalah memahami. Jadi istilahnya menggunakan, memahami, kemudian menerapkan sampai mengembangkan," katanya.

Ia menyebut ada empat tahapan dalam pembelajaran AI: menemukan AI sebagai solusi, memahami dan berpikir kritis, menerapkan secara etis, hingga mengembangkan AI untuk kebutuhan tertentu.

Meski demikian, Yudhis menyebut bahwa regulasi resmi soal kurikulum AI masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kemendikdasmen.

"Kalau aturan terkait dengan AI itu nanti kita tunggu dari kementerian pendidikan," ucapnya.

Senada dengan Yudhis, Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional (WANTIKNAS) Ilham Habibie menilai bahwa pengenalan AI di sekolah penting untuk meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.

"Jangan kita melihat AI hanya sebagai mesin yang lebih cepat dan lebih pintar jawab, tapi itu juga bisa membantu kita dalam banyak hal yang lain," kata Ilham.

"Menjadi kayak asisten kita, orang bilang kayak co-pilot, karena dalam mengendarai pesawat kan ada dua pilot," tambahnya.

Ia menilai kekhawatiran tentang kesiapan ekosistem Indonesia dalam menerima kurikulum AI terlalu berlebihan.

"Saya kira bukan seperti itu. Itu mungkin berlebihan menurut saya. Karena ini kan tidak berarti menggantikan anak untuk belajar dengan AI, tapi mengerti bagaimana kita menggunakan AI," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post