Apa yang Terjadi Ketika Sperma Keluar di Dalam saat Hamil? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Apa yang Terjadi Ketika Sperma Keluar di Dalam saat Hamil?
Jul 4th 2025, 16:11 by kumparanMOM

Seks saat hamil. Foto: Shutterstock
Seks saat hamil. Foto: Shutterstock

Berhubungan seks di masa kehamilan umumnya boleh-boleh saja selama ibu tidak memiliki masalah kesehatan yang dapat membahayakan. Tetapi, apa yang akan terjadi pada sperma ketika bercinta selama hamil?

Ya Moms, mungkin pertanyaan ini pernah terlintas di benak pikiran Anda. Sebab, banyak yang khawatir sperma yang dikeluarkan saat berhubungan seks akan memengaruhi janin yang sedang berkembang. Atau bahkan melukai bayi saat berhubungan seks.

Healthline melansir, Anda tidak perlu khawatir berlebihan, karena air mani dan sperma yang masuk lewat vagina saat penetrasi tidak akan membahayakan janin. Sebagian besar akan dikeluarkan tubuh dengan sendirinya melalui lubang vagina.

Berkat plasenta, kantung ketuban, dan sumbat lendir yang menutupi serviks, bayi Anda memiliki sistem perlindungan dari apa yang masuk dan keluar. Selain menghalangi sperma, bayi Anda yang sedang tumbuh terlindungi dari kontak dengan penis pasangan Anda — tidak peduli seberapa dalam penis itu masuk.

Healthline juga menyebut, suami yang melakukan penetrasi dengan mengeluarkan sperma pun juga aman bagi ibu hamil dan bayi di dalam kandungan. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatkan suasana hati dan aliran darah kardiovaskular, mengurangi risiko preeklamsia, hingga membantu menginduksi persalinan menjelang hari perkiraan lahir.

Namun, perlu diingat, berhubungan seks selama kehamilan tetap dapat memiliki risiko infeksi menular seksual. Sehingga, berkonsultasi kepada dokter sebelum melakukannya bisa menjadi solusi agar Anda dan pasangan menerapkan perlindungan yang tepat. Anda pun juga menggunakan kondom selama bercinta.

Bisakah Ibu Hamil Lagi saat Sedang Mengandung?

Seks saat hamil. Foto: Shutterstock
Seks saat hamil. Foto: Shutterstock

Ternyata, kemungkinannya sangat kecil ya, Moms! Sebab, seorang wanita harus berovulasi untuk hamil, dan proses ovulasi pada dasarnya terhenti selama kehamilan karena pelepasan hormon tertentu.

Kedua, bahkan jika seorang wanita hamil berovulasi, sperma harus mencapai sel telur tersebut. Namun, berkat sumbat lendir, sperma terhalang untuk mencapai sel telur pada awal kehamilan. Sumbat lendir sendiri sifatnya untuk menghalangi bakteri dan infeksi, yang juga bekerja pada sperma.

Ketiga, agar kehamilan dapat terjadi, sel telur yang telah dibuahi harus berhasil menempel di rahim. Ini memerlukan keseimbangan hormon yang biasanya tidak ditemukan selama kehamilan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post