Role Model: Definisi Baru The It Girl Versi Shenina Cinnamon - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Role Model: Definisi Baru The It Girl Versi Shenina Cinnamon
Jun 25th 2025, 09:00 by kumparanWOMAN

Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.

Di pagi yang cerah di pertengahan bulan Juni, ruang pemotretan Wave Studio di lantai 2 yang luas dan sejuk jadi terasa hangat saat suara ceria yang familiar tiba-tiba memecah keheningan. Sosok yang kami tunggu-tunggu pun muncul, Shenina Cinnamon, artis muda kelahiran 1999 itu baru saja tiba.

Dengan suara dan tawanya yang khas ia menyapa semua kru dengan ramah. Energinya yang riang langsung menular ke seluruh ruangan, membuat orang di sekitarnya ikut bersemangat.

Shenina Cinnamon memulai debut aktingnya di usia 18 tahun lewat series Roman Picisan pada 2018. Kariernya terus menanjak hingga ia berhasil meraih Piala Citra sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik di Festival Film Indonesia 2021 berkat perannya di film Penyalin Cahaya.

Film yang disutradarai Wregas Bhanutedja ini mengangkat soal isu pelecehan terhadap perempuan. Setahun kemudian, ia dipercaya menjadi Duta FFI 2022, menegaskan posisinya sebagai salah satu aktris muda paling bersinar di generasinya.

Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.

Di sisi lain, Shenina juga kerap berani bersuara tentang apapun yang ia rasakan. Ia pernah tanpa ragu pamer bare face dan perjuangannya sebagai acne fighter.

Kepribadian dan prestasi Shenina mencerminkan sosok It Girl masa kini: percaya diri, autentik, dan mampu membawa warna di mana pun ia berada. Shenina adalah contoh nyata bahwa menjadi It Girl tak melulu soal gaya dan penampilan. But more than that, ia hadir dengan kesadaran, empati, dan keberanian untuk membawa perubahan lewat layar lebar, media sosial, hingga ruang-ruang percakapan yang lebih besar.

Untuk program Role Model kumparanWOMAN kali ini, kami berbincang dengan Shenina mengenai perjalanannya di dunia akting, keberanian menyuarakan isu-isu penting, serta makna menjadi It Girl yang bukan hanya inspiratif, tapi juga punya dampak nyata bagi sekitarnya.

Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Blazer, rok lace, dan tulle: Fendi.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Blazer, rok lace, dan tulle: Fendi.

Hai Shenina, apa kabar? Sekarang lagi sibuk apa nih?

Halo! Kabar aku baik, Alhamdulillah. Saat ini aku lagi dalam proses reading untuk sebuah film panjang. Rencananya sih akan tayang di bioskop, tapi belum pasti juga, bisa jadi di OTT. Sebelumnya juga aku baru aja selesai syuting series terbaru aku. Penasaran banget sama hasilnya karena proses syutingnya seru banget, sampai aku takut keceplosan karena ini masih rahasia. Jadi tungguin, ya!

Shenina, kamu dikenal sebagai aktris muda berbakat sekaligus cukup vokal soal isu-isu sosial. Apakah dari dulu kamu sudah peduli soal isu sosial atau ada proses tertentu sampai kamu berani bersuara?

Kayaknya itu berjalan seiring waktu deh. Dari zaman sekolah, aku udah sering lihat teman-teman yang di-bully bahkan aku juga pernah ngerasain. Dari situ aku belajar buat speak up ketika ada hal yang menurut aku nggak benar. Bullying itu kan jelas nggak benar ya, jadi aku belajar untuk berani melawan.

Lalu saat aku mulai dikenal publik, aku sadar bahwa suara aku bisa lebih banyak didengar. Itu jadi kesempatan juga untuk aku menyuarakan hal-hal yang penting, apalagi soal isu-isu yang sering diabaikan.

Apa yang bikin kamu berani buat lebih outspoken?

Karena apa yang aku sampaikan selalu aku riset dulu, dan aku percaya itu benar. Aku tahu ada banyak orang di luar sana yang nggak punya keberanian untuk bicara soal isi hati mereka, dan kadang mereka cerita ke aku. Nah, aku jadi merasa bisa jadi suara buat mereka.

Selama itu benar, aku akan terus berusaha menyuarakannya. Lewat media sosial, film, atau apapun yang aku punya, aku ingin bantu supaya lebih banyak orang mengerti soal realita yang terjadi di sekitar kita terutama buat perempuan.

Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.

Salah satu film kamu, Penyalin Cahaya, juga menyentuh soal isu kekerasan seksual. Apa kamu merasa itu bagian dari cara kamu menyuarakan isu penting?

Banget. Aku senang bisa jadi bagian dari Film Penyalin Cahaya karena itu juga salah satu cara aku menyuarakan isu penting lewat karya. Di luar itu, aku juga aktif pakai media sosial untuk menyuarakan hal-hal serupa. Harapannya, semakin banyak orang yang aware dan peduli.

Ada nggak sih momen paling kamu ingat saat kamu benar-benar speak up soal satu isu tertentu?

Ada. Aku pernah kolaborasi bareng beberapa komunitas yang concern soal kekerasan seksual. Banyak banget korban yang nggak bisa bersuara karena takut di-bully atau nggak dipercaya. Waktu aku kerja bareng komunitas-komunitas ini, rasanya meaningful banget karena kita menyuarakan hal yang sama.

Aku akan terus lakukan itu, supaya suara korban bisa lebih didengar dan orang nggak langsung menyalahkan mereka karena untuk bercerita aja itu udah berat banget.

Tapi banyak juga orang yang mungkin cuma lihat sisi luar Shenina, seperti penampilan, gaya hidup, dan sebagainya. Gimana perasaan kamu soal itu?

Kalau dulu mungkin aku pengen semua orang tahu sisi dalam aku, apa yang aku pikirkan, apa yang aku suarakan. Tapi sekarang aku sadar, nggak semua orang harus tahu segalanya. Kalau mereka cuma lihat bagian luar aku, nggak apa-apa.

Tapi kalau ada yang penasaran dan mau tahu lebih dalam tentang isu-isu yang sering aku suarakan, aku justru senang banget. Supaya lebih banyak orang yang sadar kalau di luar sana ada banyak masalah yang sedang benar-benar kita perjuangkan untuk didengar dan ditindaklanjuti.

Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.

Dengan segala pencapaian dan popularitas Shenina, banyak yang menganggap Shenina sebaga the new It Girl. Tapi menurut kamu sendiri, apa sih arti It Girl?

Wah, terima kasih sekali! It Girl menurut aku adalah perempuan yang bisa menginspirasi banyak perempuan lain. Apapun yang dia lakukan bisa berdampak positif. Sampai orang-orang di sekitarnya merasa, "Ih, dia It Girl banget ya!" dan termotivasi untuk melakukan hal-hal yang juga bermanfaat. Jadi buat aku, kunci dari It Girl itu adalah menjadi sosok yang menginspirasi.

Kalau kamu harus sebut satu sosok yang pantas jadi It Girl, siapa?

Banyak banget! Tapi yang paling dekat dan paling berpengaruh buat aku adalah Mama. Dari gaya fashion, cara berpikir, sampai cara beliau menghadapi masalah, aku banyak belajar dari Mama. Jadi ya, It Girl-ku itu Mama sendiri. Love you, Ma!

Tapi menurut aku setiap perempuan itu bisa jadi versi It Girl mereka masing-masing. Karena semua perempuan itu kuat dan hebat. Kita tahu bahwa kita semua itu punya kelebihan masing-masing tanpa harus nge-compare ke orang lain.

Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Tulle dress aksen payet: Fendi, Strap sandals aksen feathers: Stuart Weitzman.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Tulle dress aksen payet: Fendi, Strap sandals aksen feathers: Stuart Weitzman.

Jadi It Girl itu juga berbanding lurus dengan self love ya?

Self love, yes, betul. Karena kalau kita tidak mencintai diri kita sendiri, aku yakin orang lain bisa lihat itu. Dan di saat kita mau ngapain aja, itu kelihatan nggak pede-nya. Jadi kalau misalnya kita udah self love, kita sudah mengetahui bahwa diri kita itu sudah cukup, sudah luar biasa, apa pun yang kita lakukan itu sudah sempurna.

Di tengah tekanan kerja dan ekspektasi publik, gimana caranya Shenina bisa tetap menjaga self love?

Sama seperti orang lain, aku juga pernah ngerasa insecure, burn out, bahkan overwhelmed. Tapi seiring waktu, aku belajar untuk mendengarkan tubuh dan batin aku sendiri. Kalau diri sendiri udah bilang, "Cukup," ya aku berhenti. Dulu aku tipe yang kerja keras banget sampai lupa istirahat, dan akhirnya tumbang. Tapi sekarang aku lebih bisa membatasi diri. Karena kalau kita terlalu memaksa, hasilnya juga nggak akan maksimal.

Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Blazer, rok lace, dan tulle: Fendi.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Blazer, rok lace, dan tulle: Fendi.

Dalam perjalanan mencintai diri sendiri, gimana caranya kamu menghadapi dan mengelola emosi yang datang?

Aku biasanya me-time, sih. Bener-bener nggak mau diganggu siapa pun. Kadang aku cuma pengen diem seharian di kamar, nonton film, atau ngelakuin apapun yang bikin tenang. Kadang juga aku pilih nge-gym walaupun capek, tapi itu cara aku meluapkan energi. Buat aku, me-time itu penting banget. Bisa sesederhana tidur siang, pijat, perawatan diri. Kalau ada waktu lebih, aku traveling. Tapi kalau enggak sempat, ya di rumah pun cukup.

Sekarang banyak banget campaign tentang independent woman, strong woman, Shenina setuju ngga dengan ide bahwa perempuan zaman sekarang harus selalu tampil dan tampak kuat?

Enggak dong. Dulu aku tipe yang suka banget nge-push diri sendiri sampai begadang terus demi kerjaan. Tapi sekarang aku sadar, kalau kita ngerjain sesuatu dalam kondisi capek, hasilnya gak akan maksimal. Jadi aku belajar untuk tahu batas diri, dan tahu kapan harus berhenti.

Aku juga hampir setiap hari berterima kasih ke diri aku sendiri kayak "Ih, you did it. Kamu keren!" Itu kayak semacam apresiasi kecil buat diri sendiri, dan itu bantu banget buat semangat aku keesokan harinya. Nggak grumpy, nggak capek mental. Itu salah satu rahasia aku. Kayaknya aku belum pernah nge-spill ini sebelumnya ke siapa-siapa, dan baru aku share di sini.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.
Shenina Cinnamon untuk Role Model kumparanWOMAN. Foto: Norman Fideli, Fashion Editor: Anantama Putra, Makeup: Linda Kusumadewi, Hair: Winda Juniansa, Jaket dan rok: Kate Spade New York, Blus ruffle: Sandro Paris, Boots: Stuart Weitzman.

Buat kami di kumparanWOMAN, kamu adalah seorang Role Model. Gimana rasanya?

Aduh… meleyot deh dengernya. Terima kasih banyak! Deep inside, aku merasa itu salah satu checklist yang diam-diam aku impikan, yaitu bisa jadi inspirasi buat orang lain. Dan sekarang ketika orang melihat aku seperti itu, aku merasa bersyukur banget. Tentu aku akan berusaha memelihara kepercayaan itu, supaya ke depannya apa pun yang aku lakukan bisa terus membawa dampak positif dan jadi inspirasi buat lebih banyak orang.

Kalau boleh tahu, siapa Role Model kamu sendiri?

Mama aku! Dari semua aspek, Mama selalu jadi panutan aku, cara berpikirnya, caranya menghadapi hidup, bahkan gaya fashion-nya juga. Kalau di industri film, aku kagum banget sama Bu Christine Hakim. Pencapaian beliau luar biasa, dan tetap relevan hingga sekarang. Aku pernah ngobrol langsung sama Bu Christine, dan itu pengalaman yang bikin aku jingkrak-jingkrak saking senangnya. Dia terbuka, hangat, dan jadi sosok yang sangat menginspirasi aku.

Terakhir, apa pesan kamu untuk sesama perempuan yang ingin jadi It Girl versi mereka sendiri tapi masih struggle dengan segala perjalanannya?

Nikmati aja prosesnya. Jangan terburu-buru. Aku percaya kamu akan sampai di titik di mana kamu benar-benar mencintai diri sendiri. Tapi yang paling penting jangan pernah marah sama diri kamu sendiri.

Aku tahu rasanya nyalahin diri pas gagal, misalnya waktu aku ditolak casting, aku bisa marah ke diri sendiri padahal mungkin itu memang belum rezekinya. Jadi tolong, jangan gitu ke diri kamu.

Jangan pernah bandingin diri kamu sama orang lain. Bandingin diri kamu sama diri kamu yang kemarin. Proses tiap orang beda-beda, dan itu nggak apa-apa. Yang penting, cintai diri kamu lebih dulu. Lebih dari siapa pun.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post