Ilustrasi pendakian Gunung Rinjani, Lombok. Foto: Shutter Stock
Dari sekian banyak gunung yang ada di Indonesia, Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi favorit pendaki. Gunung yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu memiliki panorama alam yang luar biasa.
Meski punya panorama yang menakjubkan, untuk mencapai gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini bukanlah hal yang mudah, khususnya bagi pendaki pemula.
Jalur yang menantang, cuaca yang tidak menentu, serta medan yang bervariasi mengharuskanmu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan matang.
Dilansir Antara, berikut tujuh tips penting bagi kamu yang ingin mendaki Gunung Rinjani.
1. Jaga Kondisi Tubuh
Ilustrasi pendakian Gunung Rinjani, Lombok. Foto: Shutter Stock
Sebelum memulai pendakian, pastikan tubuh dalam keadaan sehat dan fit. Jangan paksakan diri jika sedang demam, cedera, atau memiliki riwayat asma yang belum stabil.
Jika merasa ragu dengan kondisi fisik, maka tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan kesiapan tubuh menghadapi jalur yang menantang.
2. Siapkan Peralatan Lengkap
Ilustrasi pendakian Gunung Rinjani, Lombok. Foto: Shutter Stock
Perlengkapan yang tepat sangat berpengaruh terhadap keselamatan dan kenyamanan di sepanjang jalur. Gunakan sepatu gunung yang kuat, jaket anti air, tenda yang tahan terhadap cuaca ekstrem, serta sleeping bag yang cukup hangat. Peralatan yang sesuai akan sangat membantu mengurangi risiko saat di alam terbuka.
3. Asupan Nutrisi dan Cairan yang Cukup
Pria pendaki gunung Foto: Shutterstock
Sebelum mendaki jangan lupa sarapan terlebih dahulu di pagi hari. Mengisi energi di pagi hari sebelum mulai mendaki sangat penting. Menu sederhana seperti roti bisa menjadi pilihan yang cukup mengenyangkan. Sebaiknya juga minum teh jahe hangat untuk menghangatkan tubuh.
4. Cek Musim dan Prakiraan Cuaca
Ilustrasi pendaki gunung di NTB Foto: Dok. Kemenparekraf
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) biasanya memiliki musim pendakian resmi yang telah ditetapkan. Hindari memulai pendakian saat musim hujan karena jalur menjadi licin dan berisiko.
Selain itu, cek prakiraan cuaca beberapa hari sebelumnya. Jika ada informasi tentang badai atau kabut tebal, maka sebaiknya tunda perjalanan demi keselamatan.
5. Latihan Fisik Sebelum Mendaki
Ilustrasi perempuan olahraga. Foto: Shutterstock
Mengingat rute menuju puncak Rinjani cukup menantang, penting untuk melatih kebugaran tubuh minimal dua minggu sebelum pendakian. Lakukan olahraga ringan seperti jogging, naik turun tangga, atau bersepeda secara rutin. Latihan ini akan membantu memperkuat otot kaki dan melatih pernapasan agar tubuh siap menghadapi tanjakan.
6. Pilih Jalur dan Waktu Pendakian yang Sesuai
Gunung Rinjani Foto: Shutter stock
Bagi pendaki pemula, sangat penting memilih rute pendakian yang sesuai dengan kondisi fisik dan durasi waktu yang dimiliki. Beberapa operator pendakian biasanya menyediakan beragam pilihan paket yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dari perjalanan singkat hingga ekspedisi lebih menantang yang memakan waktu beberapa hari.
Untuk jalur pendek bagi pemula, kamu bisa memilih paket 2 hari 1 malam. Paket ini ideal bagi mereka yang ingin mencoba pengalaman mendaki tanpa harus sampai ke puncak.
Pendaki akan diajak menikmati panorama spektakuler dari Pelawangan Sembalun atau Senaru dan bermalam di alam terbuka. Suasana tenda di tengah hutan atau dataran tinggi memberikan kesan mendalam bagi para pendaki pemula.
Bagi yang merasa cukup siap secara fisik dan ingin meraih puncak, kamu bisa memilih paket 3 hari 2 malam. Meski medannya cukup menantang, seluruh usaha akan terbayar lunas saat menyaksikan matahari terbit dari puncak Rinjani sebuah momen yang tak terlupakan.
7. Gunakan Jasa Pemandu dan Porter
Pendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak longsor akibat gempa bumi tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Untuk pendaki yang baru pertama kali mendaki Gunung Rinjani, menggunakan jasa pemandu dan porter bisa menjadi keputusan cerdas. Pemandu umumnya sudah sangat mengenal jalur. Sementara itu, porter akan membantu membawa perlengkapan berat, sehingga kamu bisa mendaki dengan lebih ringan dan nyaman.