Direktur Kreatif Balenciaga, dari Cristobal Balenciaga, Demna Gvasalia hingga Pierpaolo Piccioli. Foto: Balenciaga, AFP
Pierpaolo Piccioli baru saja didapuk menjadi direktur kreatif Balenciaga yang terbaru. Akankah ia dapat membawa rumah mode Balenciaga ke peringkat teratas?
Pertanyaan ini akan terjawab setidaknya Oktober nanti saat Pierpaolo menggelar peragaan Balenciaga untuk koleksi musim semi 2026. Yang jelas, haluan artistiknya akan langsung dibanding-bandingkan tidak saja dengan pendiri rumah mode Cristóbal Balenciaga, tapi juga desainer-desainer yang membawa tongkat estafet setelahnya.
Siapa saja mereka? Simak era para pemimpin artistik rumah mode Balenciaga berikut:
Cristóbal Balenciaga (1919-1968)
Karya Christobal Balenciaga tahun 1955. Foto: AFP
Pendiri dan direktur kreatif pertama Balenciaga, Cristóbal yang asal Spanyol menaklukkan peta adibusana Paris dengan inovasi-inovasi desainnya. Pers Prancis mengelu-elukannya, mereka mengatakan Balenciaga sebagai The King of Fashion, kekuatan yang merevolusi dunia mode.
Karya Christobal Balenciaga tahun 1955. Foto: AFPKarya Christobal Balenciaga tahun 1955. Foto: AFP
Jaket balon, gaun tunik, babydoll, rok balon, dan mantel bersiluet kepompong adalah sederetan ciptaannya yang hingga kini mengisi isi lemari para perempuan sepenjuru dunia. Rancangan Balenciaga yang mengutamakan struktur, terus berevolusi. Seorang inovator bagi jagat mode, Cristóbal Balenciaga memperlakukan fashion sebagai seni.
Michel Goma (1987-1992)
Setelah kematian Cristóbal, label Balenciaga hanya menjual parfum hingga pemilik barunya yaitu sebuah perusahaan asal Jerman meluncurkan lini pakaian siap pakai dengan menunjuk Michel Goma sebagai desainer. Ia dulunya desainer rumah mode Jean Patou menggantikan Karl Lagerfeld. Peran terbesarnya di Balenciaga adalah mentransformasi label ini dari adibusana ke lini siap pakai dengan mengacu pada DNA rumah mode ini.
Josephus Thimister (1992-1997)
Show Balenciaga pertamanya bertajuk hitam putih, mengedepankan siluet-siluet struktural khas Cristóbal. Bertepatan dengan gaya minimalis era 90an, koleksi ini mendapat dukungan dari berbagai department store.
Namun pada show terakhirnya koleksi musim gugur/dingin 1997, setengah dari undangan termasuk jurnalis-jurnalis mode kawakan hengkang di tengah perhelatan.
Pasalnya, musik pengiring pergelaran disetel keras-keras hingga memekakkan gendang telinga! Tak jelas apakah Josephus dipecat atau mengundurkan diri setelah penampilannya yang mendapat sambutan buruk.
Nicolas Ghesquière (1997-2012)
Karya Nicolas Ghesquiere untuk Balanciaga. Foto: Instagram @archivepdf
Setelah Cristóbal, Nicolas Ghesquière adalah direktur kreatif yang mampu melambungkan nama Balenciaga terkenal di dunia. Ia mengolah kode-kode Cristóbal dengan cara pandang yang sleek dan modern, menghadirkan pakaian futuristik yang tak terduga.
Dari pelindung mata ala Darth Vader, atasan dari bahan scuba, hingga jejak-jejak langkah para model semi android dengan legging emas robotiknya.
Tas ciptaannya, Lariat, atau nama lengkapnya Le Dix Motorcycle Lariat, menjadi salah satu tas ikonik. Lima belas tahun kepempimpinan Ghesquière menjadikan brand ini sebuah cult. Nama yang mendapat respek dan pengakuan yang tinggi dari para insan mode.
Alexander Wang (2013-2015)
Karya Alexander Wang untuk Balenciaga musim spring/summer 2016. Foto: AFP
Pendekatan artistik desainer asal California, AS, ini sunyi dan sporty. Debut koleksinya pada musim gugur/dingin 2013 mengawinkan arsip-arsip Balenciaga dengan sportivitas Amerika. Ada mantel kepompong Cristóbal yang ikonik, dikemas ke dalam paparan yang fungsional.
Karya Alexander Wang untuk Balenciaga musim spring/summer 2016. Foto: AFP
Atasan bermotif marmer putih yang retak-retak atau helaian kain putih yang berstruktur tapi feminin mendominasi ruang. Tiga tahun eranya bukan masa yang menggemparkan, namun arahannya tetap setia pada dna rumah mode.
Demna Gvasalia (2015-2025)
Kim Kardashian di Met Gala 2021, di New York City, AS, Senin (13/9). Foto: Angela Weiss/AFP
Ini adalah masa yang gemuruh bagi Balenciaga. Nama Demna yang asal Georgia muncul ke permukaan berkat kesuksesannya meluncurkan label Vetements. Selama menjabat sebagai direktur kreatif Balenciaga, Demna pandai mencari perhatian. Baik lewat koleksi yang kontroversial, dukungan-dukungan selebritas atau konten-konten viral lainnya.
Seperti penampilan duonya dengan Kim Kardashian di Met Gala mengenakan kostum hitam yang menutup seluruh tubuh termasuk muka. Atau tas kulit yang desainnya persis tas belanja Ikea warna biru bahan plastik dengan perbedaan harga yang mencengangkan.
Pierpaolo Piccioli 2025-kini
Pierpaolo Piccioli. Foto: AFP
Kepiawaian Pierpaolo dalam memimpin kreasi Valentino tak diragukan lagi. Efektif menjadi direktur kreatif Balenciaga pada 10 Juli nanti, ia diharapkan membawa brand ke posisi yang lebih tinggi lagi. Latar belakang adibusana yang inggil, suara kreasi, dan hasratnya terhadap savoir-faire menjadikannya pilihan ideal sebagai pemimpin artistik.
Dengan kerendahan hati, ucapnya, "Balenciaga bisa seperti sekarang berkat semua orang yang telah membuka jalan. Dalam semua fasenya, meski terus berkembang dan berubah, rumah mode Balenciaga tidak pernah kehilangan jejak nilai estetikanya."