Langkah Prabowo Sikapi Israel-Iran: Ingatkan Turunkan Tensi, Utamakan Damai - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Langkah Prabowo Sikapi Israel-Iran: Ingatkan Turunkan Tensi, Utamakan Damai
Jun 23rd 2025, 10:55 by kumparanNEWS

Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara VVIP Bandar Udara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia pada Rabu (18/6/2025). Foto: Instagram/ @sekertariat.kabinet
Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara VVIP Bandar Udara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia pada Rabu (18/6/2025). Foto: Instagram/ @sekertariat.kabinet

Perang Israel-Iran tak kunjung menunjukkan tanda-tanda penurunan tensi. Bahkan, eskalasi semakin tinggi karena Amerika Serikat mulai ikut dalam perang.

Di tengah kondisi yang belum juga mereda, Indonesia ditunggu perannya. Presiden Prabowo Subianto juga terus menunjukkan sikap dan meminta seluruh pemimpin dunia untuk menahan diri.

Saat situasi Iran dan Israel terus memanas Prabowo memang tengah menjalani kunjungan kenegaraan ke Rusia. Tapi, di sana, Prabowo terus memperhatikan kondisi dunia.

Presiden RI Prabowo Subianto di Forum Ekonomi Internasional The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) pada Jumat (20/6/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto di Forum Ekonomi Internasional The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) pada Jumat (20/6/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden

Prabowo meminta semua pihak untuk menahan diri. Apalagi, dalam konteks Iran-Israel, Rusia juga punya pengaruh. Jalan damai akan sangat penting dalam kondisi ini.

"Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak," ujar Prabowo kepada wartawan usai hadiri acara St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di St Petersburg, Rusia pada Jumat (20/6).

"Tentunya pengaruh Rusia lebih besar ya di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran. Saya kira peran dari pemerintah Rusia akan sangat besar," tambah dia.

Jalan damai selalu digaungkan Prabowo selama di Rusia. Ada beberapa negara yang sudah menerapkan zona damai di Bawah pengawasan PBB. Contohnya, di Korea Selatan dan Korea Utara.

"Ada zona demiliterisasi yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perang di Korea secara resmi belum berakhir. Tetapi ada, ada kondisi damai," ujar Prabowo.

Presiden RI Prabowo Subianto (tengah) di Forum Ekonomi Internasional The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) pada Jumat (20/6/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto (tengah) di Forum Ekonomi Internasional The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) pada Jumat (20/6/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden

Dalam forum internasional di Rusia, Prabowo juga menyampaikan salah satu prinsip yang selama ini dipegangnya. Ini bisa jadi inspirasi bagi negara-negara di dunia untuk mendorong Kembali cara-cara damai saat menyelesaikan konflik.

"Indonesia secara tradisional selalu non-blok. Kami menghormati semua negara. Politik luar negeri kami sangat sederhana: seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kami ingin berteman dengan semua pihak," jelas dia.

Prabowo lalu menyampaikan contoh nyata yang dilakukannya di Indonesia. Dia menceritakan hubungan dirinya dengan eks panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf.

Dulu, keduanya saling berhadapan. Prabowo masih TNI aktif. Kini, Keduanya bersatu dan berada dalam koalisi.

"Pemberontakan separatis di Aceh. Sangat panjang, saya kira hampir 30 tahun. Tapi bayangkan, mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka, yang dulu melawan kami selama lebih dari 25 tahun, sekarang bergabung dengan partai saya," ungkapnya.

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY), Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY), Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Eks Panglima GAM Muzakir Manaf di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY), Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY), Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Eks Panglima GAM Muzakir Manaf di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan

"Bahkan dia kini menjadi Gubernur Aceh, dan saya Presiden Indonesia. Ini menunjukkan bahwa mantan musuh pun bisa bersatu," lanjutnya.

Karena itu, Eks Menhan itu terus mengajak negara-negara di dunia untuk berbenah, menahan diri, dan mawas diri dalam menyikapi berbagai konflik yang terjadi, termasuk di Kawasan Timur Tengah.

"Dan kami berharap semua pihak dapat segera mencapai resolusi damai. Bagi kami, dunia ini semakin kecil. Kami ingin bekerja sama dengan semua pihak demi kolaborasi damai, hidup berdampingan secara damai," ucap Prabowo.

"Sebagai mantan prajurit, saya selalu berusaha, bahkan dari dulu untuk bernegosiasi. Negosiasi, negosiasi, negosiasi. Lebih baik berbicara daripada saling membunuh," tutur dia.

G7 Dukung Israel, Prabowo Tak Hadir

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto menghadiri upacara penandatanganan setelah pertemuan mereka di Saint Petersburg pada 19 Juni 2025. Foto: ANATOLY MALTSEV / POOL / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto menghadiri upacara penandatanganan setelah pertemuan mereka di Saint Petersburg pada 19 Juni 2025. Foto: ANATOLY MALTSEV / POOL / AFP

Dalam kunjungan ke Rusia, Prabowo sebenarnya juga diundang untuk hadir dalam Forum G7 di Kanada. Tapi, Prabowo tidak hadir dan lebih memilih ke Rusia.

"Saya ditanya, mengapa saya tidak menghadiri G7, tetapi saya menghadiri Saint Petersburg Forum 2025, itu bukan karena saya tidak menghormati G7, tetapi saya telah berkomitmen untuk menghadiri forum ini sebelum mereka mengundang saya. Ini satu-satunya alasan saya," ujar Prabowo pada Jumat (20/6).

Meski begitu, Prabowo tak mau kehadiran di Rusia dan ketidakhadiran ke G7 sebagai salah satu penyataan sikap membela kubu tertentu. Dia menegaskan, Indonesia non-blok.

"Indonesia sejak dulu, selalu non-blok, kami menghormati semua negara. Kebijakan luar negeri kami sangat sederhana, satu frasa, seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kami ingin berteman dengan semua," ungkapnya yang disambut tepuk tangan oleh para hadirin.

Perburuk Situasi

Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono. Foto: Yuri Kochetkov / POOL / AFP
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono. Foto: Yuri Kochetkov / POOL / AFP

Menteri Luar Negeri Sugiono merespons sikap negara-negeri G7 yang cenderung mendukung Israel di perang dengan Iran. Sikap itu dinilai justru memperburuk suasana.

"Kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini, justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana," ujar Sugiono kepada wartawan di St. Petersburg, Rusia, pada Rabu (18/6).

"Begitu ada perang yang dimulai kita tidak tahu kapan dan bagaimana berhentinya," tambah dia.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post