Katib AAM PBNU KH Ahmad Said Ansori saat memberikan sambutan di Arafah, Arab Saudi. Foto: Youtube/Kemenag RI
Wukuf yang menjadi puncak prosesi di Arafah dimulai. Seluruh Jemaah haji memulai prosesi wukuf dengan Salat Zuhur dilanjutkan dengan mendengarkan khotbah wukuf.
Hal yang sama juga dilakukan di tenda Misi Haji Indonesia. Kementerian Agama menunjuk Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Ansori sebagai khotib dalam wukuf kali ini.
Dalam khotbahnya, Said Ansori mengingatkan lagi soal pentingnya persatuan dan persaudaraan antar-umat maupun sesama anak bangsa. Ini bahkan sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW sejak berabad-abad silam.
"Sesama saudara kita tak boleh menyakiti, tak boleh mengkhianati, dan tak boleh menzalimi," kata Said dalam khotbahnya, Kamis (5/6).
Umat Islam memadati Jabal Rahmah jelang wukuf di Arafah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025). Foto: Khaled Abdullah/Reuters
Said mengatakan, Rasulullah SAW telah menyerukan persatuan sebagai semangat meneguhkan keutuhan bangsa. Sudah sepatutnya semua umat Islam menjalankan seruan Nabi.
"Persaudaraan yang diajarkan Nabi adalah persaudaraan sejati. Persaudaraan tanpa basa-basi. Persaudaraan tanpa tapi. Persaudaraan yang penuh empati. Persaudaraan dengan sepenuh hati," tutur dia.
"Mari kita jadikan keragaman bangsa sebagai kekuatan untuk membangun Indonesia ke depan menjadi negara yang besar, maju dan sejahtera. Bangsa yang digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," tambah dia.
Makna Wukuf di Arafah
Suasana di tenda misi haji. Foto: Moh Fajri/kumparan
Said mengingatkan, Arafah merupakan simbol penghambaan kepada Allah. Di sinilah, segala doa dipanjatkan, semua kepasrahan ditumpahkan dalam bingkai memenuhi panggilan Allah.
Arafah adalah miniatur Padang Mahsyar. Di tempat ini umat manusia berkumpul dengan pakaian yang sama, berwarna putih sebagai lambang kesucian dan kesetaraan hamba di hadapan Tuhannya.
"Pangkat tak lagi berguna. Jabatan tak lagi digdaya. Status sosial tak lagi berfaedah. Demikian pula kira-kira nanti di hari qiyamah. Semua manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar dengan penuh harap cemas, menanti hisab amal perbuatannya. Di hari itu, harta, anak, suami, istri, dan sanak saudara tak lagi mampu menjadi sandaran," jelas dia.
Suasana di tenda misi haji. Foto: Moh Fajri/kumparan
"Betapa pentingnya Arafah, hingga tidak ada haji tanpa wukuf di tempat ini. Arafah menyadarkan kita betapa lemah dan tak berdayanya manusia di hadapan kebesaran Allah Swt. Sekian banyak dosa yang kita lakukan. Dosa kepada sesama, dosa kepada suami, istri, anak, orang tua, saudara, tetangga, teman, termasuk dosa pemimpin kepada rakyatnya. Dan dosa yang sering tidak kita sadari yaitu dosa kepada alam semesta," tutur dia.
Arafah sudah lama jadi tempat bersejarah, tempat bermunajat, dan tempat tempaan bagi para nabi. Sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW.
"Nabi Adam berhasil mencapai puncak kesadaran setelah ribuan tahun bermunajat dan beristighfar meminta ampun kepada Allah. Nabi Ibrahim mencapai puncak kesadaran dan pengetahuan tentang perintah menyembelih Ismail juga di tempat ini. Bahkan Nabi Muhammad juga berhasil mencapai puncak kemakrifatan saat berwukuf di tempat ini. Karenanya tak berlebihan bila dikatakan puncak pencapaian haji ada di tempat ini," ungkap dia.
Umat Islam memadati Jabal Rahmah jelang wukuf di Arafah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025). Foto: Khaled Abdullah/Reuters
Dengan penuh harap, Said mengajak semua jemaah haji untuk memanjatkan doa terbaik di momen wukuf kali ini. Dengan penuh harap, Allah mengijabah segala doa baik yang dipanjatkan.
"Semoga Arafah menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang luhur, yang mencintai negara dan bangsa Indonesia, dan mampu meneguhkan persatuan dan persaudaraan antarsesama. Semoga kita semua mendapat predikat hajjan mabrura, wa sa'yan masykura, wa dzanban maghfura, wa tijaratan lan tabur," ucap dia.