Biasakan membaca dengan teliti label pada kemasan jus buah yang hendak dibeli Foto: Shutterstock
Saat berbelanja di minimarket atau supermarket, kita pasti pernah melihat produk-produk dengan merek milik toko itu sendiri, bukan? Meski begitu, banyak dari kita masih lebih memilih merek-merek terkenal dibandingkan merek toko.
Alasannya pun beragam, salah satunya karena harga produk merek toko biasanya lebih murah, sehingga dianggap memiliki kualitas lebih rendah.
Padahal, di Amerika Serikat justru terjadi tren sebaliknya. Kini, semakin banyak konsumen yang meninggalkan merek ternama dan beralih ke produk toko atau disebut juga sebagai private label alias produk generik.
Profesor dan peneliti distribusi serta kebijakan pangan dari Dalhousie University, Kanada, Sylvain Charlebois, melihat adanya pergeseran perilaku konsumen. Menurutnya, banyak orang kini memilih berhemat dengan beralih ke produk generik.
"Jangan langsung mengira bahwa label yang terlihat mewah berarti kualitasnya lebih baik," kata Sylvain dikutip dari Fox News Digital, Senin (23/6).
"Terkadang justru kemasan polos menawarkan nilai yang lebih baik dan produk yang lebih bagus," lanjutnya.
Ilustrasi Belanja Makanan Sehat. Foto: Shutterstock
Kyndra Holley, penulis buku masak Simply Delicious, juga mengatakan bahwa ia tak ragu menggunakan bahan-bahan dari merek toko dalam masakannya. "Meski ada beberapa merek tertentu yang saya percaya karena konsistensinya, saya umumnya tidak loyal terhadap label merek," katanya.
Menurut Holley, meskipun terkadang ada sedikit perbedaan nutrisi antara produk generik dan produk bermerek, perbedaannya sangat sedikit. "Kadang-kadang kamu akan menemukan kadar natrium atau gula yang sedikit lebih tinggi pada salah satu merek, tapi biasanya keduanya sebanding, bahkan terkadang identik," jelasnya.
Ia juga mengamati bahwa kualitas produk generik kini meningkat drastis. Merek toko saat ini sering menyamai atau bahkan melampaui merek terkenal dalam hal rasa dan tekstur. Ia menyebutkan bahwa produk generik berkualitas tinggi kini bisa ditemukan untuk hampir semua kebutuhan, mulai dari saus pasta hingga sayuran beku.
Holley bahkan memuji kualitas bahan pokok dari merek toko seperti tepung, gula, kacang kaleng, pasta kering, hingga rempah-rempah. Menurutnya, produk-produk ini sering kali sama baiknya dengan merek terkenal.
Senada dengan itu, Elizabeth Schwab, ketua program Magister Seni Ekonomi Perilaku dan ketua program Psikologi Bisnis di The Chicago School, juga melihat tren yang sama.
Ilustrasi kemasan susu UHT untuk keluarga. Foto: Shutterstock
"Konsumen kini lebih memilih produk generik daripada merek terkenal di banyak kategori, karena pengaruh ekonomi maupun sosial," ujar Schwab.
Ia menjelaskan bahwa selama pandemi, kelangkaan produk membuat banyak orang akhirnya mencoba merek alternatif seperti produk generik. Pengalaman itu memperluas kesadaran konsumen bahwa mereka punya lebih banyak pilihan, dan ternyata kualitasnya tak kalah.
"Dalam beberapa kategori, produk generik hampir tidak memiliki perbedaan mencolok dibandingkan merek terkenal," ujarnya.
Pengamatan ini sejalan dengan yang dilihat Charlebois di industri. Menurutnya, saat ini konsumen memang jauh lebih sensitif terhadap harga, namun bukan berarti harus mengorbankan kualitas.
"Beberapa produk merek toko saat ini hampir tak bisa dibedakan dari merek nasional, terutama untuk kebutuhan pokok seperti pasta, makanan kaleng, dan produk susu. Bahkan dalam banyak kasus, produk-produk itu dibuat oleh produsen yang sama."
Nah, kira-kira kalau kamu lebih milih merek nasional atau merek toko nih?
