Apa yang Membuat Anak Takut? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Apa yang Membuat Anak Takut? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jun 19th 2025, 15:54 by kumparanMOM

Ilustrasi anak takut. Foto: Mama Belle and the kids/Shutterstock
Ilustrasi anak takut. Foto: Mama Belle and the kids/Shutterstock

Anak sering kali takut pada sesuatu hal atau seseorang yang belum pernah dan jarang ia lihat. Meski sedang berada di pangkuan orang tuanya, terkadang anak-anak tetap menolak menghampiri sesuatu yang asing baginya.

Dikutip dari Kids Health, merasa takut atau khawatir pada saat-saat tertentu adalah hal yang wajar bagi anak. Perasaan ini menjadi pertanda baik, karena dapat membantu anak untuk bersikap hati-hati sehingga bisa jadi perlindungan diri untuknya.

Apa yang Ditakuti Anak-anak?

Moms, apa yang ditakutkan anak-anak berubah seiring dengan pertumbuhan mereka. Beberapa ketakutan umum terjadi pada usia tertentu. Misalnya:

-Bayi merasa cemas terhadap orang asing

Bayi merasa cemas terhadap orang asing. Foto: Tom Wang/Shutterstock
Bayi merasa cemas terhadap orang asing. Foto: Tom Wang/Shutterstock

Ketika bayi berusia sekitar 8–9 bulan, mereka baru dapat mengenali wajah orang yang sering dijumpai. Itulah sebabnya wajah-wajah baru dapat membuat mereka takut. Mereka bisa menangis dan berpegangan ke orang tua atau yang dikenal agar merasa aman.

-Balita merasa cemas terhadap perpisahan

Ketika berusia 10 bulan–2 tahun, banyak balita mulai takut berpisah dengan orang tua. Mereka tidak ingin orang tua meninggalkan mereka di tempat asing, seperti penitipan anak alias daycare.

-Anak-anak kecil takut dengan hal-hal yang 'pura-pura'

Anak-anak berusia 4–6 tahun dapat membayangkan dan berpura-pura. Namun, mereka tidak selalu dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak. Bagi mereka, monster menakutkan yang mereka bayangkan tampak nyata.

Ilustrasi anak takut. Foto: airdone/Shutterstock
Ilustrasi anak takut. Foto: airdone/Shutterstock

-Anak-anak yang lebih besar mungkin khawatir akan terluka, cuaca, atau bahaya.

Ketika anak-anak berusia 7 tahun atau lebih, mereka tahu mana yang nyata dan mana yang pura-pura.

Pada usia ini, mereka mulai takut dengan hal-hal yang mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya, beberapa anak

takut disakiti orang 'jahat', takut dengan bencana alam, cuaca badai, kekerasan, atau hal-hal yang mereka dengar dan lihat.

Lantas, Bagaimana Cara Membantu Anak Mengatasi Rasa Takut?

-Apabila anak takut karena orang baru, Anda bisa membuat mereka terbiasa bertemu dengan orang tersebut. Saat Anda bermain, makan bersama atau hendak tidur, ceritakan kebaikan-kebaikan orang tersebut. Nantinya, orang baru itu tidak akan tampak seperti orang asing lagi. Tentu saja orang ini memang kerabat dekat atau orang yang benar-benar Anda kenal.

Ilustrasi anak takut. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak takut. Foto: Shutter Stock

-Apabila anak takut karena perpisahan, orang tua sebaiknya terus mencoba memisahkan diri dengan mereka. Sebelum pergi, katakan bahwa Anda akan kembali, peluk dan cium mereka, lalu tinggalkan. Biarkan mereka belajar memahami, bahwa Anda selalu kembali.

-Apabila anak takut gelap, buatlah rutinitas waktu tidur yang menenangkan. Bacakan atau nyanyikan lagu untuk mereka. Biarkan mereka merasa aman dan dicintai.

-Apabila anak sudah cukup besar, orang tua juga bisa menenangkan mereka dengan mengajak bicara dan mendengarkan apa yang mereka sampaikan. Bantu mereka mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.

Ilustrasi anak takut. Foto: stockphoto mania/Shutterstock
Ilustrasi anak takut. Foto: stockphoto mania/Shutterstock

Anda bisa mengatakan "Tidak apa-apa, kamu aman, Ibu di sini." Beritahu mereka bahwa Anda ada untuk melindunginya. Peluk dan katakan kata-kata yang menenangkan untuk membantu anak merasa aman.

Sebagian besar anak mengatasi ketakutan dan kekhawatiran yang wajar dengan dukungan yang lembut dari orang tua mereka. Seiring pertumbuhan, mereka akan mengatasi ketakutan-ketakutan tersebut.

Namun, jika ketakutan atau kekhawatiran tersebut ekstrem atau membuat anak tidak dapat melakukan hal-hal yang wajar, bisa jadi mereka mengalami gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan sering kali dapat diobati dengan bantuan dan dukungan yang tepat, Moms.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post