11 Karyawan Topshop Bandar Lampung Gelapkan Skincare hingga Ratusan Juta - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
11 Karyawan Topshop Bandar Lampung Gelapkan Skincare hingga Ratusan Juta
Jun 24th 2025, 15:42 by Lampung Geh

Founder Topshop, Feni Kustriantini (baju putih), kuasa hukum, Muhammad Rifki Gandhi  (kiri). | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
Founder Topshop, Feni Kustriantini (baju putih), kuasa hukum, Muhammad Rifki Gandhi (kiri). | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung - Sebanyak 11 karyawan toko kosmetik Topshop, Bandar Lampung menggelapkan produk skincare ditempatnya bekerja. Akibatnya, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Founder Topshop, Feni Kustriantini mengatakan para pelaku yang terlibat merupakan kasir hingga Sales Promotion Girl (SPG) ditokonya.

Ia menyebutkan, penggelapan barang itu telah berlangsung selama 1 tahun terakhir. Namun, baru terungkap pada Februari 2025 lalu.

Saat itu, Feni menerima pesan dari salah satu pengikutnya di media sosial Instagram yang menyebutkan kerap membeli produk Topshop dengan harga murah.

"Dia bertanya, benar atau tidak kerja di Topshop bisa dapat produk gratis. Aku nggak curiga, terus aku bilang biasanya yang ngasih produk dari brand mereka," katanya.

Pengikutnya kemudian mengirimkan foto-foto produk yang diterima. Feni pun terkejut, karena produk itu dalam jumlah besar dan dari berbagai merek.

Ia pun menelusuri akun media sosial yang menjual produk itu dan menemukan salah satu karyawannya berteman dengan akun tersebut.

"Saya bertanya langsung kepada pengikut saya, apa barang-barang itu berasal dari karyawan saya (inisial R) ternyata benar. Saya konfirmasi ke R, dia mengakui menjual produk dari toko saya dengan harga murah," ucapnya.

"R bilang katanya barang-barang itu diberikan oleh F yang merupakan salah satu SPG brand kosmetik yang bekerja di toko saya,"lanjutnya.

Lanjut Feni, F juga diduga menjadi otak dari praktik penggelapan. Dimana, ia menawarkan produk-produk toko kepada teman-temannya dan mengatur siapa saja karyawan yang ikut membantu mengeluarkan barang.

"F ini dalangnya. Dia yang menawarkan produk dan melibatkan karyawan lainnya. R, karena posisinya strategis dan sudah saya percaya, bisa dengan mudah mengeluarkan barang dari toko pada waktu-waktu tertentu," jelasnya.

Aksi penggelapan itu telah berlangsung selama 1 tahun. Namun, audit kerugian yang dilakukan hanya mencakup satu bulan terakhir, dengan total kerugian mencapai Rp140 juta.

"Saya hanya melakukan audit kerugian di bulan terakhir, memang ada permintaan dari tim Finance dan Brand Manager saya meminta untuk mengaudit keseluruhan, tapi saya bilang tidak usah karena dengan nilai sebesar itu saja mereka akan kesulitan," ungkapnya

Sementara itu, kuasa hukum Feni, Muhammad Rifki Gandhi, mengatakan peristiwa penggelapan itu telah dilaporkan pada 25 Februari 2025 lalu di Mapolsek Tanjung Karang Timur.

Ia menyebutkan, 11 karyawan itu telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, status mereka sudah ditangguhkan.

"Klien kami, Ibu Feni, dengan berbesar hati bersedia menerima permintaan maaf dari para pelaku melalui mekanisme restorative justice yang difasilitasi oleh Polsek Tanjungkarang Timur," pungkasnya. (Yul/Ansa)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post