Virtual run sempat menjadi fenomena yang populer di masa pandemi Covid-19. Ketika pergerakan di luar ruang menjadi terbatas, virtual run hadir sebagai solusi untuk agar pelari bisa tetap berkompetisi tanpa harus berkerumun.
Kompetisi virtual run bisa diikuti oleh siapa saja dan dari mana saja. Peserta hanya perlu mendaftar perlombaannya secara online. Biasanya, perlombaan ini diadakan oleh komunitas lari atau pihak lain yang concern di bidang olahraga.
Setelah mendaftar, peserta bisa memilih jarak yang akan ditempuh, lalu berlari sendirian di tempat yang dipilih. Setelah menuntaskan lari, peserta harus mengunggah catatan waktu finish-nya di platform yang telah disediakan panitia. Nantinya, panitia akan menentukan pemenang dari laporan catatan waktu itu.
Captain teman kumparan Running Club, Yaman, menceritakan bahwa ia pernah mengikuti virtual run saat Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, jenis perlombaan ini sangat inovatif karena adaptif dengan situasi krisis saat itu.
"Sangat menarik karena kita bisa mengikuti race tapi bisa di mana saja dan kapan saja untuk berlarinya tanpa harus ke race venue," ujar Captain Yaman.
Namun, apakah virtual run masih relevan di era masa kini? Yuk, simak pendapat teman kumparan dalam artikel ini.
Apakah Virtual Run Masih Relevan?
Ilustrasi lari. Foto: Shutterstock
Meskipun virtual run sangat praktis dilakukan di era digital seperti sekarang, tapi menurut Captain Yaman, animo masyarakat terhadap jenis perlombaan ini sudah semakin berkurang jika dibandingkan dengan masa pandemi.
"Untuk kondisi saat ini virtual run masih ada peminatnya, tapi tidak sebanyak pada saat Covid," kata Captain Yaman.
Coach lari Syahrul juga punya pendapat serupa, bahwa eksistensi virtual run belum benar-benar punah. Tapi, event-nya sudah semakin terbatas, dan telah kembali didominasi event offline di mana pelari bisa berkompetisi secara langsung.
"(Virtual run) masih ada, hanya tidak banyak event virtual saat ini," ucap coach lari profesional tersebut.
Menurut personal trainer, Bambang Yulianto, penyebab virtual run kurang diminati saat ini adalah karena tidak mampu menghadirkan euforia atau atmosfer persaingan layaknya kompetisi offline.
"Menurut saya event virtual saat ini kurang diminati karena tidak bisa merasakan crowd dan ambience seperti event offline," ujar Bambang.
Apalagi, aturan larangan berkerumun seperti masa pandemi tidak lagi diberlakukan. Jadi, orang-orang akhirnya lebih memilih untuk mengikuti perlombaan offline saja.
Meski begitu, virtual run masih bisa menjadi alternatif perlombaan yang relevan dengan beberapa orang, seperti pelari yang memiliki segudang kesibukan, tapi tetap ingin berkompetisi.
Jadi yang paling update tentang event Running, gabung komunitas teman kumparan Running Club sekarang http://kum.pr/running