Saat Menkes Bicara 4 Penyakit Paling Mematikan di RI-Sederhanakan Pengobatan TBC - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Saat Menkes Bicara 4 Penyakit Paling Mematikan di RI-Sederhanakan Pengobatan TBC
May 18th 2025, 08:52 by kumparanNEWS

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara Double Check 'Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo?' di Cemara 6 Galeri, Toetri Heraty Museum, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara Double Check 'Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo?' di Cemara 6 Galeri, Toetri Heraty Museum, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berbicara pada acara Double Check 'Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo?', di Cemara 6 Galeri, Teotri Heraty Museum, Jakarta Pusat, pada Sabtu (17/5).

Pada kesempatan itu, ia berbicara tentang sejumlah penyakit paling mematikan yang ada di Indonesia.

Apa saja penyakit itu? Dan apa saja yang disampaikan Menkes di acara tersebut? berikut kumparan rangkum.

Stroke Ranking 1, Diikuti Jantung, Kanker dan Ginjal

Menurut data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Seseorang yang terkena serangan stroke, setiap menitnya mengalami kematian sel otak sebanyak 1,9 juta.

"Penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia, ranking nomor 1, stroke. Saya yakin pasti ada saudara-saudaranya yang ada di sini yang pernah kena stroke. Itu pembunuh nomor satu, 300 ribu (jiwa)," kata Budi Gunadi.

Penyakit berbahaya selanjutnya, kata Budi, adalah jantung dan kanker. Dari data Kemenkes, Kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, yang terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Ilustrasi anak alami stroke. Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
Ilustrasi anak alami stroke. Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock

"Nomor 2, jantung. Pasti kita punya saudara atau teman atau orang tua yang pernah kena jantung. 250 ribu (jiwa). Nomor 3, kanker. Pasti ada yang kena. Ibu saya kena kanker, kena stroke. Bapak saya kena kanker, meninggal," ungkap dia.

Yang keempat adalah ginjal. Katanya, penyakit kronis ini tidak langsung menyebabkan seseorang meninggal dunia, tetapi dapat membunuhnya secara perlahan-lahan.

Biasanya, seseorang yang terkena gagal ginjal akan mengalami kerusakan organ ginjal dalam waktu 4-5 tahun, sehingga membutuhkan transplantasi.

"Nomor 4, ginjal. Cuci darah, ibu saya kena ginjal, mesti diganti ginjal. Empat penyakit ini adalah penyakit kronis. Jadi nggak kita kena hari ini, fungsi ginjal turun, langsung besoknya meninggal. Enggak. Dia tuh, organ kita tuh, rusaknya tuh 4 tahun, 5 tahun, baru meninggal," tutupnya.

Menkes Mau Sederhanakan Pengobatan TBC dari 6 Bulan Menjadi 90 Hari

Menkes juga berencana menurunkan jangka waktu pengobatan TBC yang semula 6 bulan jadi 90 hari. Sistem ini masih dalam proses uji klinis.

Dikutip dari laman Kemenkes, Sabtu (17/5), pengobatan TBC berlangsung selama 6-8 bulan dan terbagi dalam dua tahapan dengan mengkonsumsi obat-obatan antibiotik jenis anti tuberkulosis.

"Jadi instead of 22 bulan minum obat setiap hari 6 pil, dia mungkin hanya 6 pil setiap hari (selama) 6 bulan. Sekarang kita lagi lakukan clinical trial, yang 6 bulan ini kita mau turunin mungkin hanya 90 hari," kata Budi.

Waspadai TBC. Foto: Studio.51/Shutterstock
Waspadai TBC. Foto: Studio.51/Shutterstock

Menurut Budi, penyederhanaan ini memungkinkan, karena menurutnya banyak pasien yang gagal minum obat sesuai prosedur.

"Karena ini banyak yang gagal selesai minum obat, karena nggak tahan dia minum obat selama ini. Padahal kalau nggak tahan, nggak sembuh dia," jelasnya.

Kemenkes Bakal Lakukan Cek Kesehatan Gratis, Sasar 200 Ribu Sekolah Mulai Juli

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan program cek kesehatan gratis ke 200 ribu sekolah mulai bulan Juli 2025. Pengecekan kesehatan gratis di sekolah ini akan diadakan setiap tahun ajaran baru.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program cek kesehatan gratis ini ditargetkan dapat menjangkau 280 juta orang. Dari data terakhir pada 10 Mei 2025, cek kesehatan gratis sudah menembus 5 juta orang.

"Mei ini tanggal 10 sudah nembus 5 juta orang dan setiap harinya sudah 180 ribu (orang mengikuti cek kesehatan gratis). Per kemarin sudah 5,8 juta (orang)," kata Budi.

Ilustrasi medical check up atau cek kesehatan. Foto: Tong_stocker/Shutterstock
Ilustrasi medical check up atau cek kesehatan. Foto: Tong_stocker/Shutterstock

"Saya masih kurang targetnya, itu sebabnya di bulan Juli kita lakukan cek kesehatan gratis di sekolah. (Target) 200 ribu sekolah. Sekarang tahap kedua kita akan tunjukkan di sekolah setiap kali ada pelajaran baru, dicek (kesehatannya), " lanjut dia.

Budi mengatakan, program cek kesehatan gratis termasuk yang terbesar. Pada program stunting saja, kata dia, hanya menyentuh 25 juta balita. Bahkan Makan Bergizi Gratis (MBG) ditargetkan untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat.

"Dan ini adalah program pemerintah terbesar, karena yang dijangkau 280 juta orang. Enggak banyak program pemerintah yang menjangkau 280 juta. Ya kalau misalnya dulu stunting itu hanya 25 juta balita. Misalnya vaksinasi 70 juta balita. Aku makan bergizi gratis aku enggak inget mungkin 82,9 (juta)," ungkap Budi.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post