May 16th 2025, 13:16, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) di kantornya, Jakarta, Jumat (9/5/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Pemerintah memutuskan untuk menambah kuota impor sapi hidup atau bakalan sebanyak 184.000 ekor untuk mendorong produksi daging sapi dalam negeri. Keputusan ini dibarengi dengan pemangkasan impor daging kerbau akibat realisasi pemasukan yang rendah.
"(Jumlah impor sapi bakalan) 350.000 ekor tambah 184.000 ekor. Jadi saya sudah tadi bicara dengan teman-teman kalau memang kita fokusnya sapi bakalan, nanti kita bebasin aja, enggak usah ada kuota-kuota lagi," kata Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Jumat (16/5).
Menurut Zulhas, impor sapi hidup memiliki nilai tambah karena pengelolaannya melibatkan peternak, petani rumput, hingga penyedia pakan. Sementara impor daging beku dinilai tidak memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
"Tapi kalau (daging) beku, enggak ada nilai tambahnya. Beli daging beku dari di sana masuk sini langsung jual. Jadi harganya bisa lebih murah daripada kalau kita gemukin kan," tutur Zulhas.
Zulhas juga menjelaskan bahwa pemerintah telah memangkas kuota impor daging kerbau dari 200.000 ekor menjadi hanya 100.000 ekor. Langkah ini diambil karena realisasi impor daging kerbau masih sangat rendah.
Dokter hewan karantina melakukan pengecekan sapi impor dari Australia di Fasilitas Instalasi Karantina Hewan, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
"Permintaan dari Kementan 200.000 (ekor) ternyata yang masuk sampai hari ini sedikit, jadi kita kurangi separuh, tinggal 100.000 saja," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa arah kebijakan pemerintah kini berfokus pada penggemukan sapi hidup sebagai strategi jangka panjang dalam membangun ketahanan pangan nasional.
"Semangat penggemukan itu artinya (sapi) bakalan ya, sapi hidup, tadi ada yang penting, itu kita ditambah bahkan kita bebaskan. Sapi hidup untuk penggemukan," ungkap Zulhas.
Namun, Zulhas menegaskan bahwa kalau mau mendukung peternak lokal, maka impor daging beku harus dibatasi agar usaha penggemukan sapi tetap punya pasar dan tidak kalah saing.