Menkes soal Dokter Umum Dilatih Caesar: Banyak Ibu Meninggal Tak Terlayani - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Menkes soal Dokter Umum Dilatih Caesar: Banyak Ibu Meninggal Tak Terlayani
May 14th 2025, 18:49, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS

Menkes Budi Gunadi Sadikin usai raker bersama DPR RI, Senin (8/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Menkes Budi Gunadi Sadikin usai raker bersama DPR RI, Senin (8/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan

Menkes Budi Gunadi Sadikin berbicara rencana pelatihan dokter umum agar dilatih menjadi dokter obgyn bisa membantu operasi caesar. Ini akan diterapkan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

"Saya disuruh sama Pak Prabowo untuk buka 66 rumah sakit di daerah terpencil. Contohnya Nias (Sumut), sudah pernah ke Nias. Belum? Saya ke Taliabu (Maluku Utara), sudah pernah ke Pulau Taliabu? Belum. Sudah pernah ke Anambas (Riau) ? Ke Anambas," kata Menkes di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5).

"Itu pulau-pulau seperti itu ke Kolaka, Konawe Utara (Sulawesi), ke Pedalaman Sumba, ke pedalaman," imbuhnya.

Ia bercerita, di daerah tersebut banyak ibu hamil tak tertolong. Sebab, tak ada dokter spesialis yang membantunya melahirkan di daerahnya.

"Itu banyak sekali saya mengerti kenapa ibu-ibu meninggal, gak bisa terlayani. Saya terakhir baru dari Lampung. Bupatinya gubernurnya nunjukin video di mana dia masih menggotong ibu-ibu hamil, naik perahu, akhirnya tidak terlayani karena tidak ada dokter," urainya.

"And see some of them die dalam proses. Jadi apa yang teman-teman lihat di kota itu jauh sekali realitasnya berbeda dengan ada yang di pedalaman. Nanti saya akan ajak teman-teman untuk ikut saya."

Lantas, bagaimana strategi pelatihan ke dokter umum itu?

"Di sana itu, dokter-dokter umum dulu itu dilatih dan diizinkan dengan yang namanya, ada istilahnya itu, dia boleh task-shifting. Jadi ada task-shifting. Istilah WHO diperbolehkan dokter-dokter umum untuk melakukan beberapa tindakan yang menyelamatkan nyawa masyarakat," beber Budi.

Ilustrasi Ibu Hamil Naik Pesawat. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Ibu Hamil Naik Pesawat. Foto: Shutterstock

Secara hukum kedokteran, dokter umum memang tidak boleh bertindak selayaknya dokter obgyn. Namun menurutnya, tidak semua situasi di daerah sama.

"Karena orang-orang ini die kalau mereka gak gitu. Nah, sekarang dokter-dokter umum itu bilang saya, Pak, sekarang kita tuh gak boleh secara hukum melakukan itu. Karena kita dibilang bahwa kita tidak kompeten melakukan itu karena tidak pernah dilatih. Sehingga kita menonton ibu-ibu yang hamil itu wafat di daerah-daerah," katanya.

Ratusan Daerah Tak Ada Dokter Spesialis Obgyn

Secara spesifik, Menkes bilang hal ini urgent dilakukan. Sebab, ratusan daerah di Indonesia tak punya dokter obgyn.

Namun ia memberi catatan, selama prosesnya, penyediaan fasilitas yang lebih baik juga diupayakan. Sehingga masyarakat di daerah 3T lebih terbantu.

"Yang saya minta adalah, untuk daerah-daerah yang memang tidak ada spesialisnya, ratusan yang gak ada spesialisnya, tolong dokter umumnya dilengkapi dengan kompetensi-kompetensi yang sifatnya emergency, yang sifatnya menyelamatkan nyawa, agar kita tidak perlu lagi melihat masyarakat-masyarakat kita meninggal."

"Yang ada spesialis itu kan mungkin berapa? Dari 514 (daerah), 200 total, 300 total mungkin enggak ada. Ini untuk saving life," ucap dia.

"Ada dokternya, tapi dokternya tidak berani melakukan tugasnya karena takut mereka melanggar hukuman karena melanggar kompetensi. Karena urusannya dengan nyawa masyarakat," tuturnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post