Maria Grazia Chiuri Tinggalkan Dior Usai 9 Tahun Duduk Sebagai Direktur Kreatif - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Maria Grazia Chiuri Tinggalkan Dior Usai 9 Tahun Duduk Sebagai Direktur Kreatif
May 31st 2025, 17:09 by kumparanWOMAN

 Maria Grazia Chiuri, desainer asal Italia, tinggalkan posisi Direktur Kreatif Dior setelah sembilan tahun menjabat. Foto: Geoffroy Van der Hasselt/AFP
Maria Grazia Chiuri, desainer asal Italia, tinggalkan posisi Direktur Kreatif Dior setelah sembilan tahun menjabat. Foto: Geoffroy Van der Hasselt/AFP

Bahkan Dior tidak luput dari daftar brand mewah dunia yang berganti pemain utama di tingkat eksekutif. Pada Kamis (29/5), Maria Grazia Chiuri resmi meninggalkan jabatannya sebagai Creative Director untuk rumah mode Dior. Desainer Italia itu telah memegang kemudi arah kreatif Dior sejak 2016 lalu.

Lewat unggahan di Instagram resmi @mariagraziachiuri, perempuan kelahiran 61 tahun ini mengungkapkan rasa bangga dapat bekerja dengan tim dan perajin andal di Dior selama sembilan tahun terakhir.

"Saya bersyukur atas seluruh pencapaian yang berhasil digapai oleh tim saya dan para atelier. Talenta serta keahlian mereka memungkinkan saya untuk mewujudkan visi-visi saya soal fashion perempuan yang penuh komitmen; bekerja sangat dekat dengan seniman perempuan dari beberapa generasi," tulis Maria, dalam keterangan unggahannya.

 Maria Grazia Chiuri, desainer asal Italia, tinggalkan posisi Direktur Kreatif Dior setelah sembilan tahun menjabat. Foto: Rodrigo Oropeza / AFP
Maria Grazia Chiuri, desainer asal Italia, tinggalkan posisi Direktur Kreatif Dior setelah sembilan tahun menjabat. Foto: Rodrigo Oropeza / AFP

Pengumuman kepergiannya dari Dior diungkap dua hari setelah Maria mempersembahkan fashion show terakhirnya, Dior Cruise Show 2026, di kampung halamannya, Roma, Italia. Dilansir Harper's Bazaar, ini menjadi kali pertama dan terakhir Maria menyelenggarakan peragaan busana Dior di kampung halaman sang desainer.

Sejak 2016, Maria Grazia Chiuri mengepalai arah kreatif dalam departemen busana perempuan (women's ready-to-wear), karya adibusana atau haute couture, sampai aksesori. Ia mengukir sejarah sebagai perempuan pertama yang memegang jabatan Direktur Kreatif di rumah mode Dior.

Sebelum bergabung bersama Dior, Maria menjabat sebagai Creative Director di Valentino selama 17 tahun. Dari total hampir dua dekade itu, delapan tahun Maria habiskan bekerja dalam tim desain bersama desainer Pierpaolo Piccioli. Pierpaolo mengemban jabatan Creative Director Valentino setelah Maria pergi, sampai akhirnya dia sendiri hengkang dari rumah mode Italia itu pada 2024.

Dior Cruise 2024. Foto: Dior
Dior Cruise 2024. Foto: Dior

Beberapa waktu terakhir, industri luxury fashion diramaikan dengan rentetan berita soal pergantian Creative Director berbagai jenama. Sebelumnya, nama besar seperti Demna Gvasalia pindah dari Balenciaga ke Gucci. Lalu, ada Donatella Versace mundur dari jabatannya di Versace dan digantikan oleh Dario Vitale.

Pada akhir 2024, John Galliano meninggalkan Maison Margiela setelah 10 tahun berkarier. Alessandro Michele meninggalkan Gucci dan memulai perjalanan baru di Valentino.

Hadirkan feminisme di setiap aspek

Maria Grazia Chiuri dikenal berkat visinya yang progresif dalam industri fashion. Busana-busana yang ia rancang sarat akan pesan-pesan kuat terkait feminisme dan kekuatan perempuan, menegaskan bahwa fashion bukan busana belaka, melainkan medium ekspresi penyampaian pesan.

CEO Christian Dior Couture, Delphine Arnault mengungkapkan penghargaannya terhadap karya Maria selama di Dior.

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih terhangat saya kepada Maria Grazia Chiuri, yang, sejak ketibaannya di Dior, telah meraih pencapaian besar dengan perspektif feminis yang inspiratif dan kreativitas luar biasa—segalanya diilhami oleh semangat Monsieur (Christian) Dior—yang membantunya merancang koleksi-koleksi yang sangat digemari," ungkap putri Bernard Arnault tersebut.

Desainer Maria Grazia Chiuri muncul di akhir shownya untuk koleksi Haute Couture Fall/Winter 2018 rumah mode Dior di Paris, 2 Juli 2018 Foto: Reuters/Regis Duvignau
Desainer Maria Grazia Chiuri muncul di akhir shownya untuk koleksi Haute Couture Fall/Winter 2018 rumah mode Dior di Paris, 2 Juli 2018 Foto: Reuters/Regis Duvignau

Ciri khas Maria yang tak pernah luput adalah bagaimana ia memahami keindahan tubuh perempuan, lalu merancang busana yang tak hanya melengkapi, tetapi juga mengelevasi keindahan tersebut.

Maria tak pernah ragu maupun segan menyalurkan ide feminisnya ke atas sehelai kain. Dalam peragaan busana debutnya untuk koleksi Spring 2017, ia langsung menggemparkan dunia fashion dengan meluncurkan kaus bertuliskan "We Should All Be Feminists" (Kita Semua Harus Menjadi Feminis) di atas runway.

Dikutip dari Associated Press, Maria juga pernah berkolaborasi dengan seniman seperti Judy Chicago untuk menghadirkan aktivisme ke dalam skena mode, lewat instalasi bertajuk Dior x Judy Chicago: The Female Divine. Judy Chicago adalah seorang seniman feminis Amerika Serikat yang karyanya berfokus pada menyuarakan suara perempuan.

 Maria Grazia Chiuri, desainer asal Italia, tinggalkan posisi Direktur Kreatif Dior setelah sembilan tahun menjabat. Foto: Julien De Rosa/AFP
Maria Grazia Chiuri, desainer asal Italia, tinggalkan posisi Direktur Kreatif Dior setelah sembilan tahun menjabat. Foto: Julien De Rosa/AFP

Maria Grazia Chiuri juga mengembalikan kejayaan tas-tas ikonis Dior, seperti Saddle Bag, hingga melahirkan favorit baru para pencinta tas mewah, seperti Dior Book Tote.

Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang akan menjadi penerus Maria di Dior. Namun, dilansir Reuters, calon kuat yang digadang-gadang akan menggantikan Maria adalah Jonathan Anderson. Jonathan saat ini menjabat sebagai desainer menswear di Dior.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post