Aktor Korea Selatan Lee Do-hyun. Foto: instagram/@ldh_sky
Bagi pencinta drama Korea, nama Lee Do Hyun tentu sudah tak asing lagi. Aktor kelahiran 1995 ini dikenal lewat perannya di berbagai drama populer, seperti 18 Again, The Glory, hingga The Good Bad Mother. Tak hanya di layar kaca, Lee Do Hyun juga mulai menunjukkan taringnya di dunia perfilman.
Baru-baru ini, ia kembali mencetak prestasi membanggakan. Lee Do Hyun dinobatkan sebagai Aktor Pria Pendatang Baru Terbaik (Film) di ajang bergengsi Directors Cut Awards ke-23 berkat perannya di film Exhuma. Penghargaan ini ia terima hanya tujuh hari setelah resmi menyelesaikan wajib militer (wamil) pada 13 Mei 2025.
Dikuti dari SBS, penghargaan ini terasa semakin spesial karena Directors Cut Awards diselenggarakan oleh Asosiasi Sutradara Film Korea (DGK). Artinya, para sutradara sendiri yang memilih nomine dan pemenangnya, menjadikan ini sebagai bentuk apresiasi langsung dari para insan perfilman.
Aktor Korea Selatan Lee Do Hyun. Foto: Instagram/ @ldh_sky
Lee Do Hyun sendiri meraih gelar "aktor 10 juta penonton" berkat film Exhuma, yang syutingnya dilakukan sebelum ia wamil dan berhasil menarik lebih dari 11,91 juta penonton. Dalam film tersebut, ia memerankan Bong-gil, seorang dukun muda yang merafalkan mantra kuno dalam sebuah cerita misteri bernuansa okultisme. Peran ini menandai transformasi besar dalam karier aktingnya, memperlihatkan sisi baru yang belum pernah ia tunjukkan sebelumnya.
Bahkan saat masih menjalani wamil, Lee Do Hyun juga sempat memenangkan Aktor Pendatang Baru Terbaik kategori Film di ajang Baeksang Arts Awards ke-60.
Saat ini Lee Do Hyun juga sedang bersiap untuk menggelar tur fan meeting pertamanya yang bertajuk Re_Dohyun. Lewat tur tersebut ia akan menyapa para penggemarnya di berabagai kota di Asia.
Jakarta termasuk dalam daftar kota yang akan dikunjungi. Untuk turnya di Jakarta, Lee Do Hyun dijadwalkan bakal menggelar fan meetingnya pada 28 Juni 2025 di The Kasablanka Hall.
Untuk tur Re_Dohyun sendiri akan dimulai dari Seoul pada 14 dan 15 Juni, lalu berlanjut ke Jakarta, Osaka, Tokyo, Taipei, Bangkok, Hong Kong, dan ditutup di Manila pada 2 Agustus.