Cerita Kadinkes NTT soal Susahnya Dokter Spesialis di Wilayahnya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Cerita Kadinkes NTT soal Susahnya Dokter Spesialis di Wilayahnya
May 15th 2025, 19:55, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS

Ilustrasi dokter.   Foto: Shutterstock
Ilustrasi dokter. Foto: Shutterstock

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melatih dokter umum menjadi obgyn di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) atau DTPK (Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan).

Kadinkes NTT drg Lien Adriany pun berkisah soal sulitnya dokter spesialis di wilayahnya.

"Beberapa saat yang lalu ini ada tragedi yang terjadi di NTT. Ini bukan, soal orang per orang, tetapi ya ini kasus yang perlu menjadi contoh. Ketika dokter tidak ada di suatu kabupaten, itu adalah masalah besar, dokter spesialis dalam hal ini ya," kata Lien melalui Zoom saat diskusi 'Pemberian Kompetensi Tertentu (Taskshifting) dari Dokter Spesialis ke Dokter Umum' yang digelar FKKMK UGM, Kamis (15/5).

"Kalau dokter umum ya relatif di kabupaten masih ada tetapi dokter spesialis ini langka dan harganya mahal," katanya.

Lien berkisah, bila membayar dokter spesialis dengan harga yang sama dengan Bali atau Yogyakarta maka para dokter spesialis tidak akan memilih ke NTT.

"Ini fakta, artinya fakta yang terjadi dan kami alami," bebernya.

Nilai tawar pemda juga sangat lemah. Pernah ada kejadian tiba-tiba dokter anestesi kompak mengundurkan diri.

"Meminta tambah (gaji) segini, kalau enggak mereka tidak mau. Nah, kemudian kita datanglah sebagai kadis di provinsi, kita kan harus berpikir bagaimana ini supaya teman-teman di situ tetap pelayanannya baik? Kita minta dari kabupaten-kabupaten lain yang dobel untuk geser ke sana. Yang terjadi apa? Tidak ada yang berani ke situ, karena apa? Secara, secara kesatuan organisasi profesi, ini ada kekompakan, kalau dia lagi minta naik, ya kalau yang lain, ya jangan ke situlah," bebernya.

Lien mengatakan sesama orang yang berkecimpung di dunia kesehatan maka harus mencari solusi.

"Nah, kalau ide (Kemenkes) ini tadi, ini benar-benar dilakukan, sebetulnya akan sangat membantu untuk daerah-daerah seperti NTT," tuturnya.

Dokter spesialis juga sama seperti pegawai lain yang punya hak cuti. Jika hanya satu, ketika dokter ini cuti maka akan jadi masalah.

"Kan ini tidak semudah seperti mungkin teman-teman yang di Jawa atau di Bali, tempat-tempat yang mungkin ada universitas besar yang sudah menghasilkan spesialis," katanya.

"Saya telepon ke Bali, Udayana minta bantuan untuk itu pun kalau bukan lagi musim lulus juga susah. Residen pun itu ada waktu-waktu tertentu. Bagaimana seperti NTT ini? Karena kita bicara Indonesia," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post