Tata Cara, Niat, dan Bacaan Salat Idul Fitri - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Tata Cara, Niat, dan Bacaan Salat Idul Fitri
Apr 9th 2024, 15:42, by Nur Khafifah, kumparanMOM

Umat muslim di Negeri Wakal melaksanakan salat Idul Fitri 1445 H di Nurul Awal, Kecamatan Leiitu Kabupaten Maluku Tengah, Senin (8/4/2024). Foto: Dok. Istimewa
Umat muslim di Negeri Wakal melaksanakan salat Idul Fitri 1445 H di Nurul Awal, Kecamatan Leiitu Kabupaten Maluku Tengah, Senin (8/4/2024). Foto: Dok. Istimewa

Pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri 1445 H pada sore ini. Sementara Muhammadiyah telah menentukan Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada tanggal 10 April 2024. Pemerintah Arab Saudi juga telah memutuskan 1 Syawal jatuh pada tanggal 10 April 2024.

Nah Moms, sebagai persiapan melaksanakan Salat Id, alangkah baiknya Anda mengingat kembali tata cara melaksanakan ibadah sunah yang hanya bisa dilakukan sekali setahun ini. Penting juga untuk kembali mengingat tahapan Salat Id agar dapat menjelaskan pada si kecil jika ia bertanya.

Seperti apa tahapannya, simak penjelasannya di bawah ini seperti dikutip dari laman NU.

Niat dan Tata Cara Melaksanakan Salat Idul Fitri

1. Niat Salat Id

Sebelum salat, baca niat terlebih dahulu. Berikut bacaan sebagai makmum Salat Idul Fitri:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَــالَى

Ushallî sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini ma'mûman lillahi ta'ala.

"Aku niat salat sunah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta'ala."

Hukum pelafalan niat adalah sunah. Sementara yang wajib yaitu ada maksud secara sadar dan sengaja dalam batin bahwa seseorang akan menunaikan salat sunah Idul

Sebelumnya salat dimulai tanpa azan dan iqamah (karena tidak disunahkan), melainkan cukup dengan menyeru "ash-shalâtu jâmi'ah".

2. Takbiratul Ihram

Nah ini yang paling membedakan antara Salat Id dengan salat biasa. Usai talbiratul ihram dilanjutkan membaca doa iftitah, lalu disunahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.

Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila

"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."

Atau membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar

"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

3. Membaca Al-Fatihah

Setelah selesai membaca iftitah dan melakukan takbir sebanyak tujuh kali, wajib membaca surat Al-Fatihah. Lalu dianjurkan membaca surat Al-A'la.

Berlanjut ke ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.

4. Rakaat Kedua

Di dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, disunahkan takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan allâhu akbar seperti rakaat sebelumnya.

Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Kemudian baca Surah al-Fatihah, lalu Surat al-Ghâsyiyah. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.

Hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) adalah sunah, sehingga tidak sampai menggugurkan keabsahan Salat Id apabila lupa mengerjakannya.

5. Mendengar Khotbah

Setelah salat selesai dengan diakhiri gerakan salam, jemaah tidak disarankan buru-buru pulang, tetapi perlu mendengarkan khotbah Idul Fitri sampai selesai. Kecuali bila salat id ditunaikan tidak secara berjamaah.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dalam sebuah hadits:

السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس

"Sunah seorang Imam berkhutbah dua kali pada salat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk." (HR Asy-Syafi'i)

Untuk khatib, disunahkan memulai khotbah pertama dengan takbir sembilan kali dan khotbah kedua dengan takbir tujuh kali.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post