Apr 2nd 2024, 22:59, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Indonesia menawarkan peluang investasi dan pembiayaan bernilai miliaran dolar AS kepada investor dan pemodal asal China terkait rencana ekspor energi terbarukan ke Singapura dalam acara China RE Invest Indonesia 2024 di Beijing, pada Senin, 1 April 2024.
Acara yang dihelat oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing bersinergi dengan Tenggara Strategics dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia ini menampilkan diskusi panel mengenai ekspor energi terbarukan ke Singapura dan sesi pertemuan bisnis (business-matching) antara investor China dengan pemilik proyek energi terbarukan Indonesia.
Forum investasi energi terbarukan yang dilaksanakan secara hybrid ni diawali dengan sambutan dari Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun. Dubes RI menekankan hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan China, khususnya dalam bidang energi terbarukan.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, menyoroti berbagai inisiatif pemerintah Indonesia dalam mendukung transisi energi, meliputi pembangunan infrastruktur transmisi listrik baru, pengembangan rantai pasok energi terbarukan khususnya sektor energi surya, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik, baterai, dan hidrogen hijau.
Rachmat juga menggarisbawahi produksi panel surya dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) untuk ekspor listrik ke Singapura harus mampu memenuhi persyaratan konten lokal minimal 60 persen.
Sesi diskusi menghadirkan panelis yang terdiri dari pemimpin di sektor ketenagalistrikan Indonesia, perwakilan lembaga keuangan dan perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan bersyarat dari Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) terkait ekspor energi terbarukan naik ke panggung untuk menyampaikan paparan mereka.
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, menyoroti urgensi pengembangan transmisi listrik dalam mendukung transisi energi. PLN berencana mengembangkan sistem jaringan pintar (smart-grid) secara menyeluruh untuk mendukung berbagai sumber energi terbarukan, yang akan selaras dengan pembangunan Jaringan Listrik ASEAN lintas negara. Langkah ini akan membuka jalan bagi Indonesia untuk mengekspor energi terbarukan ke Singapura.
Selanjutnya, Direktur Pembiayaan dan Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), Ibu Sylvi J. Gani, menjelaskan peran PT SMI selaku Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan dalam memfasilitasi investor dan lembaga keuangan untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
China RE Invest Indonesia 2024 juga menghadirkan Eka Satria selaku Ketua Energi dan Sumber Daya Mineral di Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), yang membahas lebih rinci tentang ekspor energi terbarukan ke Singapura. Eka Satria yang juga merupakan CEO Medco Power Indonesia, secara khusus mengajak para investor dan pemodal China untuk berpartisipasi dalam ekspor energi terbarukan ke Singapura dengan berinvestasi dalam pembuatan modul PV surya dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS).
Diskusi panel ditutup dengan paparan yang disampaikan Tori Liu, Direktur Urusan Publik Trina Solar Co., Ltd. Dijelaskan bahwa Trina Solar telah berinvestasi lebih dari USD 86 juta di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, untuk produksi sel dan modul N-type topcon 1 GW. Menurut Tori, Indonesia menawarkan posisi strategis sebagai pusat investasi di kawasan ASEAN dengan potensi pasar energi surya yang signifikan, termasuk pengembangan proyek di bekas lahan tambang, lahan tidak produktif, dan inisiatif pembangkit listrik tenaga surya terapung di atas waduk.
Selain diskusi panel dan sesi tanya jawab, China RE Invest Indonesia 2024 juga menyelenggarakan sesi business matching yang memungkinkan interaksi langsung antara investor dan pemodal Tiongkok dengan pemilik proyek energi terbarukan di Indonesia, khususnya yang terkait dengan ekspor energi terbarukan ke Singapura.
Singapura melalui Energy Market Authority (EMA), yang berencana mengimpor 4 Gigawatt (GW) listrik rendah karbon pada tahun 2035, telah memberikan persetujuan bersyarat kepada lima perusahaan, termasuk Pacific Medco Solar dan Adaro Solar International dari Indonesia, untuk mengekspor 2 GW energi bersih dari Indonesia, setara dengan 14 Gigawatts peak (GWp), yang merupakan peluang investasi sebesar US$15 miliar, termasuk untuk pembangkitan listrik dan manufaktur panel surya serta BESS.
Mengingat posisi China sebagai investor terbesar dunia dalam energi terbarukan, inisiatif ekspor energi terbarukan ke Singapura ini menawarkan kesempatan investasi yang substansial dan penting bagi para pemangku kepentingan di sektor energi terbarukan China, termasuk bagi produsen dan kontraktor dalam pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan.