Apr 15th 2024, 08:18, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Pemerintah Jepang dan Amerika Serikat (AS) memberi sinyal mendukung rencana pembangunan kereta cepat di Amerika dengan menggunakan kereta peluru Jepang usai para pemimpin negara bertemu di Washington.
Jepang sebelumnya menyatakan ketertarikan untuk menggarap proyek kereta cepat di Indonesia. Namun pemerintah Indonesia memilih China karena biaya pembangunan proyek yang ditawarkan dinilai lebih murah ketimbang Jepang.
Dikutip dari Reuters, Senin (15/4), Presiden AS Joe Biden berupaya menaikkan minat terhadap proyek yang menghubungkan kota Dallas dan Houston di Texas dan kemungkinan akan mengangkat isu tersebut saat kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Fumio Kishida.
Proyek ini masuk dalam lembar fakta, yang diterbitkan oleh Gedung Putih usai pembicaraan yang menyinggung pemahaman politik selama kunjungan tersebut.
"Departemen Perhubungan AS dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang menyambut baik kepemimpinan Amtrak dalam proyek kereta berkecepatan tinggi Texas Central, yang memanfaatkan teknologi Shinkansen," tertulis dalam lembar fakta tersebut.
"Keberhasilan penyelesaian upaya pembangunan dan persyaratan lain akan menempatkan proyek ini pada potensi pendanaan dan peluang pendanaan di masa depan," sambungnya.
Proyek tersebut diproyeksi menelan biaya sekitar USD 25-30 miliar. Dukungan politik diharapkan membuka peluang baru bagi pemerintah dan swasta untuk mewujudkan gagasan yang telah dibicarakan selama beberapa dekade. Proyek itu masih menghadapi tantangan di Texas dan Kongres AS.
Jalur kereta api sepanjang 240 mil (380 km) yang akan dibangun dan dioperasikan oleh Texas Central Partners dan Amtrak, diprediksi memangkas waktu perjalanan antar kota menjadi sekitar 90 menit dari tiga setengah jam dengan mobil.
Pemberi pinjaman negara Jepang termasuk Japan Bank for International Cooperation telah menyalurkan pinjaman untuk membantu mengembangkan proyek tersebut, yang berencana membeli teknologi kereta Shinkansen dari Central Japan Railway.
Proyek yang ramah lingkungan tersebut diproyeksi menjadi nilai tambah bagi Biden yang kembali maju dalam Pilpres AS. Namun, pembangunan proyek tersebut ditentang oleh sebagian kelompok lokal terkait lahan dan isu lainnya, salah satunya anggota parlemen Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS.