Apr 22nd 2024, 20:43, by Berita Terkini, Berita Terkini
Dalam kehidupan sehari-hari pasti sering terdengar kata memengaruhi atau mempengaruhi. Keduanya terdengar sama. Akan tetapi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, salah satu penulisan tersebut ada yang salah.
Kata ini berasal dari kata pengaruh, kemudian mendapatkan imbuhan "me- i". Imbuhan "me- i" ini dapat digabungkan dengan kata dasar yang berawal dengan konsonan k, p, t, s.
Memengaruhi atau Mempengaruhi, Mana Penulisan yang Benar?
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia karya Nani Darmayanti (2020: 58), kata imbuhan adalah kata yang telah mengalami pengimbuhan (afiksasi). Pengimbuhan pada kata dasar untuk membentuk kata baru.
Menurut letaknya, imbuhan dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu awalan atau prefiks, sisipan atau infiks, akhiran atau sufiks, atau gabungan awalan akhiran (konfiks).
Imbuhan "me-i" adalah contoh imbuhan gabungan, seperti pada kata memengaruhi atau mempengaruhi. Namun, penulisannya yang benar adalah "memengaruhi". Hal ini dikarenakan "me-i" + pengaruh, maka "p" tidak digunakan atau dihilangkan.
Hal tersebut dikarenakan kata dasar berawalan k, p, t, dan s. Empat kata dasar dengan huruf pertama ini akan melebur, jika huruf keduanya adalah huruf vokal (a, i, u, e, dan o). Namun, jika huruf kedua setelah k, p, t, dan s adalah huruf konsonan, tidak akan ada peleburan atau peluluhan.
Dalam kata "memengaruhi" atau "mempengaruhi" kata dasarnya adalah pengaruh dengan awalan "p" dan huruf keduanya adalah huruf vokal "e". Oleh karena itu, huruf "p" akan melebur dengan imbuhan tersebut.
Macam-Macam Imbuhan
Imbuhan adalah bagian penting dari bahasa yang memungkinkan untuk mengubah makna kata dasar. Ada beberapa jenis imbuhan, yaitu sebagai berikut.
Awalan (Prefiks): Imbuhan yang ditempatkan di depan kata dasar. Contohnya: "ber-" (berlari), "me-" (menulis), "di-" (dirumah).
Akhiran (Sufiks): Imbuhan yang ditempatkan di belakang kata dasar. Contohnya: "-kan" (membacaan), "-i" (menulis), "-an" (berjalan).
Tengahan (Infiks): Imbuhan yang dimasukkan di tengah-tengah kata dasar. Ini tidak umum dalam bahasa Indonesia, tetapi ada contohnya seperti "ber-anak" (beranak).
Gabungan (Konfiks): Imbuhan yang terdiri dari kombinasi awalan dan akhiran yang membentuk kata baru. Contohnya: "ber-anak-i" (beranak-anakkan).