Mengejar Bukti Nyata Keberadaan Harimau Jawa di Sukabumi Selatan
26 Mar 2024
KLHK menyebut ada kemungkinan harimau jawa masih hidup dan ada di alam. Karenanya, menurut Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Prof. Satyawan Pudyatmoko, pihaknya akan memasang camera trap di sekitar habitat harimau jawa.
Menanggapi hasil temuan BRIN yang menyebut harimau jawa, yang sudah dinyatakan punah, ditemukan di Sukabumi Selatan, KLHK menghargai hasil penelitian dimaksud.
Analisa BRIN berdasarkan temuan bulu harimau pada 2019, kemudian diperiksa di lab.
Tapi ada beberapa langkah yang sedang akan dilakukan KLHK termasuk memasang kamera pemantau.
"Survei dan pemantauan lapangan intensif termasuk melakukan pemasangan kamera pemantau (camera trap) pada beberapa titik habitat. Kegiatan pemantauan sudah dilakukan oleh Balai Besar KSDA Jawa Barat sejak adanya dugaan keberadaan harimau jawa, namun sampai sekarang belum didapatkan bukti-bukti lapangan (fotografi) kehadiran harimau jawa," ujar Prof Satyawan melalui pernyataan tertulis, Selasa (26/3) pagi.
Selanjutnya KLHK juga mengundang para ahli genetika untuk memberikan saran dan pendapat tentang perlunya uji laboratorium lebih lanjut.
Menurutnya diperlukan mitochondrial marker yang lebih beragam sebagai tindak lanjut uji phylogenetic yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Pengumpulan data dari kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki informasi terkait keberadaan harimau jawa," tutupnya.
Penampakan Terakhir Harimau Jawa
Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) telah dinyatakan punah sejak tahun 1980-an berdasarkan daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Penampakan terakhirnya, terkonfirmasi di Meru Betiri Taman Nasional, Jawa Timur, pada tahun 1976.
Namun, baru-baru ini ada tanda-tanda yang membawa harapan bahwa harimau jawa tersebut masih ada. Tanda tersebut ditemukan di sebuah desa di Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Setelah 43 tahun harimau jawa menghilang, harapan baru muncul.
Wirdateti, peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkap adanya temuan sehelai rambut harimau jawa di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.