Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan partainya tak kunjung menggulirkan hak angket kecurangan Pemilu di DPR. Meskipun, PDIP selama ini nyaring menyuarakan hak angket usai paslon 03 Ganjar-Mahfud kalah di pilpres 2024.
Hasto mengatakan PDIP mengalami tekanan yang sangat kuat dari pihak tertentu.
"Bukan perhitungan, tapi tekanannya, tekanan hukumnya kan kuat sekali. Kan kalau orang ditekan, ada respons yang berani menghadapi tekanan, ada yang juga takut, kita juga maklum," kata Hasto dalam diskusi bertajuk "Sing Waras Sing Menang", Sabtu (30/3).
"Tetapi kita diajarkan untuk tidak takut," kata Hasto.
Hasto melanjutkan, "Tapi yang penting adalah kenapa hak angket itu kita usulkan, lalu tiba-tiba ini sudah tanggung permainan bagi istana ini. Kalau sudah tanggung ya mereka akan melakukan segala cara. Maka karena angket ini menakutkan bagi pemerintah, bagi Pak Jokowi, makanya kita harus membangun kesadaran pentingnya angket ini."
"Jadi tunggu saja di situ momentumnya yang akan kita lakukan sebaik-baiknya dan intinya Pemilu 2024 ini harus dipersoalkan karena ini merupakan perpaduan antara Pemilu tahun 71 dan Pemilu tahun 2009," kata Hasto.
Hak angket pertama kali diusulkan oleh Ganjar yang menganggap perlu adanya pengusutan dugaan kecurangan di pilpres 2024. Usulan itu pun disambut baik PDIP sebagai salah satu parpol pengusung.
Usulan itu juga disambut parpol pengusung Anies-Cak Imin yakni NasDem, PKB dan PKS. Namun, hak angket tak kunjung bergulir hingga saat ini.