Inspektur Jenderal TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyalami sejumlah anggota TNI usai upacara penerimaan Satgas KIZI TNI Kontingen Garuda XX-U MONUSCO Kongo TA 2024 di Lapangan PRIMA, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/7/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebanyak 173 personel Satgas Kompi Zeni (Kizi) yang tergabung ke dalam Kontingen Garuda XX-U Monusco kembali ke Indonesia usai menjalankan misi perdamaian di Kongo.
Upacara penyambutan mereka dipimpin oleh Irjen TNI, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa di Mabes TNI Cilangkap. Saleh menilai para personel sudah berhasil dalam menjalankan tugas.
Keberhasilan personel dalam menjalankan tugas dibuktikan melalui diterimanya penghargaan bagi 13 personel dari Force Commander Monusco, FIB Commander, and Chief Force Engineer.
Selain itu, hal lain yang jadi bukti keberhasilan personel yakni meningkatnya efektifitas operasi dari yang semula berada di angka 79,78 persen menjadi 85,87 persen serta menurunnya sentimen anti Monusco.
"13 personel Satgas Kizi TNI menerima penghargaan dari Force Commander Monusco FIB, Commander and Chief Force Engineer," kata Saleh saat membacakan amanat Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, di Lapangan Prima Mabes TNI pada Kamis (10/7).
Adapun selama berada di Kongo, terdapat sejumlah tugas yang telah dijalankan oleh para personel yakni penyelidikan Zeni, pembangunan fasilitas penunjang dan sistem drainase, konstruksi banker hingga jembatan darurat.
Inspektur Jenderal TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyalami sejumlah anggota TNI usai upacara penerimaan Satgas KIZI TNI Kontingen Garuda XX-U MONUSCO Kongo TA 2024 di Lapangan PRIMA, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/7/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Pertama, syukuri keberhasilan penugasan ini dan tetap rendah hati dalam menjalankan tugas di satuan. Kedua, laksanakan konsolidasi internal dengan baik di satuan masing-masing. Tiga, pelihara semangat juang dan profesionalisme," ujar Saleh.
Saleh mengharapkan para personel dapat menjadikan pengalaman di Kongo sebagai bekal meningkatkan kualitas dan kapasitas dalam menjalankan tugas berikutnya.
"Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan lindungannya kepada kita dalam mengembang tugas pengabdian kepada bangsa dan negara yang kita cintai," kata dia.
Inspektur Jenderal TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa memimpin upacara penerimaan Satgas KIZI TNI Kontingen Garuda XX-U MONUSCO Kongo TA 2024 di Lapangan PRIMA, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/7/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebagai informasi, Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XX-U Monusco adalah Kontingen Garuda yang bertugas dalam misi perdamaian PBB di Kongo.
Satgas ini memiliki peran ganda yaitu menjaga perdamaian dan juga melaksanakan kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC).
Cerita Mereka Bertugas di Misi Perdamaian
Komandan Satgas Kizi Monusco, Letkol (Czi) Dili Eko Setyawan bercerita saat mereka 14 bulan berada di tempat tugasnya.
Berbagai tugas yang dijalankan di sana di antaranya memperbaiki akses jalan untuk menghubungkan wilayah terisolir, mendistribusikan bantuan kemanusiaan, hingga memperbaiki fasilitas bandara dan lapangan sepakbola bagi para pemuda.
Menurut Eko, perbaikan lapangan sepakbola menjadi penting untuk mendekatkan diri dengan masyarakat setempat dan masyarakat pun mempunyai kegiatan positif sehingga tak mudah direkrut oleh milisi atau kelompok bersenjata.
"Untuk memberikan kegiatan-kegiatan positif kepada pemudanya, karena pemudanya sangat rentan untuk direkrut oleh milisi-milisi di sana," ujar dia.
Sambutan yang baik dan hangat terutama datang dari anak-anak di Kongo. Menurut Eko, anak-anak di sana acap kali memanggil para personel TNI dengan sebutan 'Papa Indo' sebagai tanda keakraban.
"Jadi itu sebutan mereka kepada kita dan teman-teman kita karena biasanya kita sering membawa makanan kecil, biskuit dan sebagainya yang membuat mereka senang dengan kehadiran kita," ujar dia.
Adapun terkait kontak langsung dengan kelompok bersenjata di Kongo, Eko mengaku hal itu pernah terjadi di luar camp. Namun, hal itu langsung diatasi pasukan Quick Reaction Force (QRF).
"Yang mengatasi gangguan itu ada kontingen lain yang dari pasukan QRF ataupun quick reaction force, kalau kami sebagai pasukan support engineering," kata dia.