Wanda, pelaku mutilasi Septia Adinda di Sumbar, Juni 2025. Foto: Dok. Polres Padang Pariaman
Satria Juhanda, alias Wanda (25 tahun) tega membunuh dan memutilasi seorang perempuan, yakni Septia Adinda (25 tahun). Tak hanya itu, ternyata pelaku juga telah membunuh 2 perempuan lainnya yakni Siska Oktavia Rusdi alias Cika (23 tahun) dan Adek Gustiana (24 tahun).
Mengapa peristiwa ini bisa terjadi? Mengapa Wanda begitu tega melakukan perbuatan ini?
Simak rangkuman kumparan berikut.
Tubuh Korban Terpisah Berjauhan
Kasus ini terungkap dari penemuan mayat seorang korban yang tak berkepala, tangan, dan kaki di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (17/6).
"Mayat ini tidak ada kepala, tidak ada kedua tangan dan kaki. Termasuk alat kelamin tidak ada," ujar Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, saat dihubungi kumparan, Rabu (18/6).
Polisi segera melakukan pencarian. Kepala korban ditemukan 6 kilometer dari lokasi badan, di aliran Sungai Batang Anai, pada hari yang sama.
Tak lama kemudian, potongan kaki juga ditemukan warga di aliran Sungai Batang Anai. Akhirnya, tubuh nahas itu dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk diautopsi.
Dikenali dari Cincin
Identitas korban mutilasi yang ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang adalah Septia Adinda (25 tahun).
Dugaan itu diungkap keluarga dan teman-teman Septia yang datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang, tempat potongan mayat itu disimpan.
Mereka mengenali ciri-ciri potongan mayat tersebut, terutama cincin di jari potongan tangan yang ditemukan. Mereka pun menangis histeris di RS.
Dua cincin di jari tangan potongan tubuh yang diduga korban mutilasi di Sumatera Barat. Foto: kumparan
Putri Wulan, salah satu teman Septia, menyebut cincin tersebut sangat mirip dengan yang dipakai Septia.
"Ada cincin persis milik dia (Septia Adinda). Itu cincin hanya dia yang punya, karena cincin itu didesain atau dipesan khusus. Dia saja yang punya," kata Wulan, Rabu (18/6).
Septia Adinda Telah Hilang 4 Hari
Wulan menuturkan bahwa Septia telah hilang selama 4 hari. Terkahir, ia berkomunikasi dengan Septia perihal rencana Septia mengajukan pinjaman uang ke bank sebesar Rp 20 juta.
Septia Adinda, kata Wulan, lalu meminjam surat BPKB kendaraan ke temannya—ini belum diketahui siapa. Setelah itu, komunikasi terputus dan Septia dinyatakan hilang.
"Sabtu malam komunikasi sama saya. Dia tanya mau pinjam uang, pengurusan ke bank Rp 20 juta, untuk keperluan temannya juga," kata Wulan.
Pembunuhan Dilakukan 1,5 Tahun Lalu, Salah satu Korban adalah Pacar Pelaku
Setelah melakukan pendalaman, Polisi akhirnya menangkap Wanda di kediamannya di Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Setelah ditangkap, Wanda mengaku membunuh 2 orang lainnya. Yakni Siska Oktavia alias Cika dan Adek Gustiana alias Adek.
Mereka ternyata dibunuh 1,5 tahun lalu. Setelah sempat dinyatakan hilang oleh keluarga sejak Januari 2024. Jasad keduanya dikubur di sumur tua di belakang rumah Wanda.
Rumah Cika, salah satu korban yang dibunuh pelaku mutilasi. Foto: Irwanda/STR/kumparan
Sedangkan Septia dibunuh lalu dimutilasi di perkebunan pada Minggu (15/6) sekitar pukul 15.00 WIB. Potongan jasadnya ditemukan di aliran sungai di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Terungkap pula informasi, Cika adalah pacar pelaku. Hal ini diungkapkan oleh sepupu Cika, Randa Yulianda, di rumah duka, Kamis (19/6).
Menurutnya, Cika dan Wanda telah menjalin hubungan pacaran cukup lama. Bahkan ketika Cika dinyatakan hilang, Wanda juga sempat menemani orang tua Cika untuk melapor ke kepolisian.
"Awalnya kami curiga dengan pacarnya Adek. Soalnya pelaku ini berkilah, lalu menuduh pacar Adek," kata Randa.
"Kami sempat geledah rumahnya pelaku ini setelah lima hari Cika hilang. Tapi tidak menemukan tanda-tanda. Pelaku sangat tenang seakan tidak melakukan perbuatannya dan santai sekali ketika itu," sambungnya.
Ibu Cika Syok, Lalu Meninggal
Ibu Cika, Nila Yusnita (49), sempat hendak mendatangi lokasi sumur, tempat jasad anak tercintanya dibuang.
Jarak rumah Nila ke sumur sekitar 3 kilometer. Di pertengahan jalan, 500 meter dari lokasi sumur, sang ibu kena serangan jantung dan meninggal dunia.
Nila sempat dilarikan ke Puskesmas, namun nyawanya tidak tertolong.
"Keterangan dokter, ibu Cika mengalami serangan jantung," ujar Sepupu Cika, Randa Yulianda, Kamis (19/6).
Jenazah Nila akan dimakamkan Kamis malam ini, menunggu anaknya pulang dari Jambi.
Motif Pelaku Mutilasi Perempuan di Sumbar: Kesal Utang tak Dibayar
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir menyatakan pembunuhan itu didasari motif utang-piutang.
"Sakit hati karena ada pinjaman yang belum dibayarkan. Jadi korban pinjam uang ke pelaku sebesar Rp 3,5 juta. Itu belum dibayar lalu dilakukan penagihan," kata Faisol di Mapolres Padang Pariaman, Kamis (19/6).
Keduanya terlibat cekcok hingga akhirnya Septia tewas di tangan Wanda.
Tubuh korban lalu dimutilasi sebanyak 10 bagian di sebuah kebun, pada Minggu (15/6) sekitar pukul 15.00 WIB dengan parang.
Diduga keluarga dari potongan tubuh didiga korban mutilasi menangis histeris. Foto: Irwanda
Motif Pembunuhan Cika dan Adek, Selingkuh
Sementara untuk pembunuhan Cika dan Adek, ada indikasi motif asmara.
Hal ini terungkap dari perbincangan antara Faisol dan Wanda. Wanda sakit hati, karena Cika diajari selingkuh oleh Adek saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN).
"Yang ajarin Cika selingkuh si Dedek, di KKN," kata Wanda kepada Faisol.
"Sakit hati, Pak," kata Wanda.
Sosok Wanda Pelaku Mutilasi di Sumbar Bunuh 3 Perempuan: Dikenal Pendiam
Warga sekitar tidak menyangka, kasus pembunuhan disertai mutilasi ini dilakukan oleh Wanda, yang dikenal sebagai kepribadian baik.
Wanda bekerja sebagai security di salah satu pabrik bata ringan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. Dia anak ke-3 dari 4 bersaudara.
"Kami syok, anaknya baik, tidak pernah bermasalah dengan warga, aman-aman saja selama ini. Dia ramah, memang cenderung pendiam," ujar Sekretaris Nagari Sungai Buluah, Suhendri, Kamis (19/6).
"Dia itu kalem. Kami semua tidak menyangka. Saya dekat sekali dengan abang dan ibunya," sambung Suhendri.
Rumah Wanda cukup sederhana, di belakangnya terdapat sumur tua. Tidak ada yang tahu sebelumnya, bahwa di sumur tua tersebut terdapat jasad Cika dan Adek.