Aktivis Koalisi Armada Kebebasan menaiki perahu Madleen sebelum berlayar menuju Gaza dari pelabuhan Catania, Italia, Minggu, (1/6/2025). Foto: Salvatore Cavalli/AP PHOTO
Misi kemanusiaan untuk Gaza yang dibawa aktivis lingkungan Greta Thunberg (22) harus berhenti di tengah jalan. Pelayarannya membawa bantuan untuk para penduduk Gaza dihentikan oleh Israel di tengah laut.
Greta sebelumnya berlayar menuju Gaza bersama 11 aktivis lainnya di antaranya bintang Game of Thrones Liam Cunningham dan anggota parlemen Prancis Rima Hassan.
Pelayaran menuju Gaza menumpang kapal Madleen yang dioperasikan kelompok kemanusiaan pro-Palestina, Koalisi Freedom Flotilla. Sebelum berangkat ke Gaza, Greta Thunberg tampak emosional hingga meneteskan air mata.
Aktivis iklim Greta Thunberg bertemu dengan wartawan di Catania, Italia, Minggu, (1/6/2025). Foto: Salvatore Cavalli/AP PHOTO
"Kami melakukan ini karena, tidak peduli seberapa besar rintangan yang kami hadapi, kami harus terus berusaha," kata Greta dalam pidatonya pada Minggu (1/6), sebagaimana dilaporkan AP.
Menurut Greta, pelayaran ini dilakukan untuk membangkitkan kesadaran internasional atas kondisi Gaza, khususnya krisis kemanusiaan yang dihadapi penduduk di sana.
"Karena saat kita berhenti berusaha adalah saat kita kehilangan kemanusiaan kita. Dan tidak peduli seberapa berbahayanya misi ini, itu bahkan tidak seberbahaya keheningan seluruh dunia dalam menghadapi genosida yang disiarkan langsung," katanya lagi.
Ditangkap Israel
Aktivis iklim Greta Thunberg berdiri di dekat bendera Palestina setelah menaiki kapal Madleen dan sebelum berlayar menuju Gaza bersama dengan aktivis Koalisi Armada Kebebasan di Catania, Italia, Minggu, (1/6/2025). Foto: Salvatore Cavalli/AP PHOTO
Namun, misi kemanusiaan itu gagal di tengah jalan usai Israel kapal yang mereka tumpangi dihentikan Israel di tengah laut. Para aktivis yang berada di kapal ditangkap.
Kementerian Luar Negeri Israel lewat Telegram mengatakan kapal itu diambil alih oleh Israel sebelum mencapai garis pantai.
"Kapal pesiar swafoto para selebriti menuju pantai Israel dengan selamat. Penumpang diharapkan kembali ke negara masing-masing," kata Kemlu Israel, dikutip dari Reuters, Senin (9/6).
Kemlu Israel juga menyatakan semua penumpang kapal selamat dan tak terluka.
"Mereka diberi roti lapis dan air. Pertunjukan berakhir," katanya.
Anggota parlemen Prancis Rima Hassan yang berada di kapal tersebut mengkonfirmasi penangkapan tersebut.
"Semua awak Freedom Flotilla ditangkap oleh pasukan Israel di perairan internasional sekitar pukul 02.00 (malam)," kata Hassan dalam unggahan di X.
Sebuah foto menunjukkan semua awak duduk di dalam kapal mengenakan jaket penyelamat dan tangan terangkat ke atas.
Bantuan yang dibawa oleh Greta Thunberg dan 11 aktivis di antaranya ada beras dan susu formula. Kemlu Israel mengatakan bantuan itu akan dibawa ke Gaza.
"Sejumlah kecil bantuan ditemukan di kapal dan tidak dikonsumsi oleh selebriti itu akan dibawa ke Gaza lewat saluran kemanusiaan yang sebenarnya," kata Kemlu Israel.
Israel Sebut Aksi Para Aktivis Propaganda
Israel Katz. Foto: Sebastian Scheiner / POOL / AFP
Menhan Israel Katz memerintahkan militer untuk mencegah kapal Madleen mencapai Gaza pada Minggu (8/6). Ia menyebut misi yang dilakukan Greta Thunberg dan 11 aktivis lainnya merupakan upaya propaganda untuk mendukung Hamas.
Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese, mendukung operasi yang dilakukan Koalisi Freedom Flotilla. Ia mendesak kapal-kapal lain menentang blokade yang dilakukan Israel terhadap Gaza.
"Perjalanan Madleen mungkin berakhir, tapi misi belum selesai. Setiap pelabuhan Mediterranean harus mengirim kapal dengan bantuan dan solidaritas untuk Gaza," katanya dalam unggahan di X.
Greta Desak Swedia Bebaskan Dirinya
Aktivis iklim Greta Thunberg bersiap menaiki kapal Madleen dan sebelum berlayar menuju Gaza bersama dengan aktivis Koalisi Armada Kebebasan di Catania, Italia, Minggu, (1/6/2025). Foto: Salvatore Cavalli/AP PHOTO
Greta Thunberg meminta agar semua pihak mendesak Pemerintah Swedia untuk membebaskan dirinya dan 11 aktivis lainnya yang ditangkap militer Israel.
Hal ini disampaikan Greta dalam rekaman video yang dirilis setelah kapal yang membawanya dan 11 aktivis ditahan.
"Saya meminta semua teman-teman hingga keluarga saya mendesak pemerintah Swedia untuk membebaskan saya dan aktivis lainnya sesegera mungkin," kata Greta, dikutip dari AP, Senin (9/6).
Video yang kini tersebar di media sosial itu dimulai dengan Greta memperkenalkan dirinya. Dia terlihat sedang berada dek kapal dan memakai keffiyeh.
"Jika kalian melihat video ini, kami dicegat dan diculik di perairan internasional oleh pasukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel," katanya lagi.
Turki Sebut Israel Teroris
Kapal organisasi hak asasi manusia Freedom Flotilla, Madleen, berlabuh di dekat pelabuhan Catania, Italia, Minggu, (1/6/2025). Foto: Salvatore Cavalli/AP PHOTO
Turki dan Iran mengecam Israel yang menghentikan kapal yang membawa misi kemanusiaan bersama Greta Thunberg.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan apa yang dilakukan Israel sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional.
"Ini jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional," kata Kemlu Turki dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Senin (9/6).
Kemlu Turki juga mengatakan intervensi yang dilakukan Israel mengancam keamanan dan maritim.
"Dan sekali lagi menunjukkan bahwa Israel bertindak sebagai negara teroris," lanjutnya.
Sementara, Iran menyebut tindakan Israel sama dengan pembajakan.
"Serangan terhadap armada ini -- karena terjadi di perairan internasional -- merupakan bentuk pembajakan menurut hukum internasional," kata juru bicara menlu, Esmaeil Baqaei, dalam konferensi pers di Teheran.