Pengunjung melihat kendaraan di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE-BSD City, Tangerang, Rabu (17/7). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap optimistis target penjualan mobil nasional sebesar 850 ribu unit di tahun 2025 bisa tercapai. Target tersebut diyakini bisa tembus meski pasar otomotif belum menggeliat.
Berdasarkan data wholesales, penjualan mobil di Indonesia pada Januari hingga Mei 2025 tercatat sebanyak 316.981 unit. Angka ini mengalami penurunan 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 335.405 unit.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengakui bahwa situasi industri otomotif saat ini memang tidak sedang berada di titik ideal. Namun, ia masih menyimpan harapan pasar bisa tumbuh, meski harus diiringi dengan kehati-hatian.
Pengunjung melihat kendaraan di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE-BSD City, Tangerang, Rabu (17/7). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Saya katakan kalau dunia saat ini sedang tidak menentu. Satu yang namanya ekonomi sangat dipengaruhi oleh kestabilan politis, nah kestabilan politis lagi nggak bagus," ujar Nangoi saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Saya berbicara dengan teman-teman pun mereka bilang ini benar-benar kurang bagus," lanjutnya.
Ia menyoroti bahwa konflik geopolitik global juga menjadi salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi ekonomi dunia dan berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat di Indonesia, termasuk untuk pembelian kendaraan bermotor.
"Mudah-mudahan tidak terganggu. Tapi kalau seandainya ini tidak melebar, saya dengar ada rencana untuk pemotongan suku bunga lagi. Kalau itu terjadi, harusnya ekonomi lebih bisa diperbaiki," tegasnya.
Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi saat penutupan GIIAS 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Meski tekanan eksternal terus membayangi, Gaikindo sejauh ini belum memiliki rencana untuk merevisi target penjualan nasional tahun ini. Nangoi optimistis bahwa sejumlah momentum, khususnya dari gelaran pameran otomotif berskala besar, bisa kembali mendorong gairah pasar.
"Belum (ada perubahan), baru lima bulan. Terus terang yang namanya pameran GIIAS itu adalah pameran yang lebih mengutamakan untuk memberikan informasi kepada industri otomotif Indonesia ataupun kepada para khalayak ramai. Jadi kalau bisa sama dengan tahun lalu saja sudah bagus sekali," tuntasnya.