Kisah Ibu Bersihkan Kotoran Hewan saat Hamil, Kini Bayinya Alami Hidrosefalus. Foto: comzeal images/Shutterstock
Seorang perempuan dengan akun TikTok @chizukuu membagikan kisah yang begitu membekas dalam hidupnya. Ia mengaku menyesal membersihkan kotoran hewan ketika hamil, karena hal ini berakibat fatal bagi janin yang dikandungnya.
Dengan berbagai pertimbangan yang tidak mudah, sang ibu akhirnya memutuskan untuk melepas janinnya di usia kehamilan 20 minggu.
"Demi Allah aku nggak mau melihat anakku menderita seumur hidup. Sesakit ini, tapi lebih sakit jika harus melihatnya merintih sakit disetiap helaan nafasnya," tulis ibu dalam keterangan foto.
Ya, Moms, janin di dalam perutnya mengalami hidrosefalus karena kebiasaan tersebut. Hidrosefalus merupakan kondisi di mana terjadi penumpukan cairan berlebih pada kepala bayi dan bisa menyebabkan kerusakan otak.
Gak akan pernah lupa ketika dokter bilang janinku suspek hydrosefalus🥹Buat pelajaran aja buat semua wanita baik yang lagi hamil atau yang akan hamil. Jaga baik" yaa pola hidup kalian. Semoga kita semua dikaruniai anak yg sehat dan shalih Aamiin#toxoplasma#janinhydrosefalus#kelainanjanin#torch#fyp
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Dinda Derdameisya, SpOG, mengungkapkan kotoran hewan menyimpan parasit, jamur, serta bakteri. Artinya, ibu hamil bisa jadi menghirup parasitnya dan terinfeksi.
"Contohnya misalnya toksoplasma. Toksoplasma ibunya positif sehingga ketika dia hamil, toksoplasmanya masih positif dan itu bisa menginfeksi janin yang dikandungnya," ujar dr. dinda kepada kumparanMOM, Selasa (10/6).
Jadi, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari kontak langsung dengan kotoran hewan guna menjaga kesehatan janin ya, Moms.
Gejala Hidrosefalus pada Bayi
Ilustrasi janin 8 Minggu. Foto: Shutter Stock
Sementara dikutip dari Children Hospital, setidaknya terdapat gejala-gejala hidrosefalus yang terjadi pada bayi, beberapa di antaranya yakni:
-Peningkatan Drastis Ukuran Kepala
Bayi baru lahir, umumnya memiliki lingkar kepala sekitar 32-39 sentimeter. Kemudian bertambah 2 sentimeter pada bayi usia 3 bulan dan hanya akan bertambah 0,5 sentimeter pada 6 bulan berikutnya. Sementara, anak dengan hidrosefalus cenderung mengalami penambahan ukuran kepala berkali-kali lipat dengan guratan otot yang bahkan sampai terlihat jelas.
-Sulit Melihat ke Atas saat Kepala Menghadap ke Depan
Ilustrasi ayah dan bayi baru lahir. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
Penumpukan cairan menyebabkan gangguan pada inti saraf di mata. Itu berdampak pada gerak bola mata yang seolah "tenggelam". Kondisi itu disebut pula sunset eye phenomenon.
-Kejang Tanpa Sebab
Seiring bertambahnya penumpukan cairan di tengkorak, maka saraf-saraf terus menekan hingga mempengaruhi saraf. Gangguan saraf pada otak menyebabkan terjadinya kejang-kejang pada bayi dengan hidrosefalus.
Bila melihat ada satu saja dari gejala tersebut di atas, segera periksakan si kecil ke dokter ya, Moms!