Kenapa Menstruasi Jadi Panjang setelah Pakai IUD? Ini Jawaban Dokter! - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kenapa Menstruasi Jadi Panjang setelah Pakai IUD? Ini Jawaban Dokter!
Jun 8th 2025, 10:00 by kumparanMOM

 Ilustrasi KB IUD Tembaga. Foto: Shutterstock
Ilustrasi KB IUD Tembaga. Foto: Shutterstock

Metode kontrasepsi IUD (intrauterine device) atau yang populer disebut sebagai KB spiral banyak dipilih perempuan karena efektif dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), efektivitas KB spiral dalam mencegah kehamilan bahkan mencapai 99,4 persen.

Penggunaan IUD juga cocok bagi wanita yang kesulitan minum pil KB secara rutin. Ya Moms, minum pil KB harus dilakukan setiap hari dan pada jam yang sama. Sedangkan jika memakai IUD, Anda hanya perlu menggantinya setelah 3, 5 atau 10 tahun.

Meski begitu, kembali lagi, mungkin saja tidak semua perempuan merasa cocok menggunakan IUD. Beberapa yang tidak cocok, sering kali mengeluhkan periode menstruasi yang lebih panjang dan lebih banyak. Kenapa bisa begitu, ya?

Kata Dokter soal Menstruasi Jadi Panjang setelah Pakai IUD

Foto ilustrasi menstruasi. Foto: Aigul Minnibaeva/Shutterstock
Foto ilustrasi menstruasi. Foto: Aigul Minnibaeva/Shutterstock

Ada dua jenis IUD, yaitu IUD hormonal dan non-hormonal. IUD non-hormonal biasa disebut IUD Copper T dan mengandung ion tembaga. Kandungan tembaga tersebut mencegah kehamilan dengan cara melepas ion tembaga agar tercipta respons peradangan pada daerah dinding rahim.

"Sehingga, lingkungan rahim menjadi tidak ramah untuk terjadinya kehamilan. Tembaga juga merupakan 'musuh' bagi sperma dan sel telur," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG kepada kumparanMOM.

Nah, respons peradangan pada dinding endometrium ini lah yang bisa mengakibatkan efek samping, seperti: Darah haid jadi lebih banyak, periode haid jadi lebih lama, atau flek-flek di luar siklus haid.

Ilustrasi Periode siklus menstruasi. Foto: WindNight/shutterstock
Ilustrasi Periode siklus menstruasi. Foto: WindNight/shutterstock

Sedangkan IUD hormonal bekerja dengan cara melepas sejumlah kecil hormon progesteron, sehingga lendir rahim lebih mengental. Hal itu bisa menyulitkan sperma untuk masuk dan menipiskan dinding rahim sehingga sulit terjadi implantasi.

"Nah, efek samping yang paling sering adalah munculnya flek dan tidak haid pada 6 bulan pertama penggunaan," kata dr. Andrew.

Nah Moms, yang terpenting konsultasikan ke dokter sebelum memilih metode kontrasepsi, karena tidak semua perempuan boleh atau bisa menggunakan IUD.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post