Azwar, warga Kab.Asahan, Sumut, yang ditipu dan dibawa ke Kamboja. Foto: Istimewa
Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha menyebut otoritas Kamboja sedang menyelidiki kasus kematian WNI asal Asahan, Azwar. Pria itu diduga tewas akibat jatuh dari gedung.
Diduga kuat Azwar adalah korban penipuan. Ia dijanjikan bekerja sebagai penyanyi di Malaysia tapi berujung dugaan diperjualbelikan di Kamboja.
"Saat ini, proses investigasi sedang dilakukan otoritas Kamboja untuk mengungkap kejadian terhadap A (Azwar) secara jelas," kata Judha dalam keterangannya, Jumat (27/6).
"Sekaligus meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan. Kementerian Luar Negeri dan KBRI Phnom Penh akan terus mengawal proses penegakan hukum atas kasus ini," sambungnya.
Judha menjelaskan bahwa KBRI menerima kabar kematian Azwar dari keluarga pada 10 Juni 2025. Tiga hari kemudian, tepatnya (13/6) Kepolisian Kamboja memastikan Azwar sudah kehilangan nyawa.
"KBRI menerima pemberitahuan dari Kepolisian Kamboja bahwa A ditemukan meninggal dunia akibat jatuh dari gedung. Menyikapi hal ini, KBRI telah menyampaikan nota diplomatik susulan yang meminta penyelidikan atas kematian tersebut secara khusus," ungkap Kemlu.
Adapun dugaan Azwar adalah korban perdagangan manusia disampaikan sang paman, Rizal. Ia menyebut Azwar diduga ditipu seorang bernama Hasan yang mengaku bekerja sebagai agen penyanyi di Malaysia.
Kasus Azwar semakin mencuat setelah pada Rabu (25/6). kumparan menerima video permintaan tolong Azwar terhadap teman dekatnya. Dalam video itu, Azwar meminjam uang rekannya untuk membantu biaya tebusan yang diminta senilai Rp 40 juta sebelum akhirnya yang bersangkutan dilaporkan tewas.
Untuk pemulangan jenazah Azwar dibutuhkan dana Rp 160 juta. Jika tidak maka jenazah Azwar akan dimakamkan di Kamboja. Saat ini Kementerian Pelindungan Pekerja Migran/BP2MI membuka opsi patungan.