Jangan Makan Makanan yang Tak Tersegel di Pesawat, Ini Kata Mantan Pramugari - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Jangan Makan Makanan yang Tak Tersegel di Pesawat, Ini Kata Mantan Pramugari
Jun 26th 2025, 09:00 by kumparanTRAVEL

Ilustrasi pramugari menyajikan makanan di pesawat. Foto: YAKOBCHUK VIACHESLAV/shutterstock
Ilustrasi pramugari menyajikan makanan di pesawat. Foto: YAKOBCHUK VIACHESLAV/shutterstock

In-flight meal atau layanan makan di pesawat merupakan salah satu fasilitas yang didapat ketika naik pesawat. Layanan ini biasanya akan disajikan sekitar 1-2 jam setelah pesawat lepas landas.

Meski demikian, mantan pramugari ini memperingatkan penumpang tetap harus hati-hati terhadap jenis makanan tertentu yang disajikan di pesawat. Mantan pramugari yang telah bekerja selama 12 tahun, Charlotte Crocker, mengatakan bahwa penumpang sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang tak disegel rapat.

Ilustrasi pramugari. Foto: Shutterstock
Ilustrasi pramugari. Foto: Shutterstock

Mantan pramugari yang pernah bergabung di maskapai Thomas Cook hingga Caledonian Airways itu mengatakan penumpang sebaiknya menghindari makanan, seperti buah segar dan salad yang tak tersegel.

"Awak kabin sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi dapur pesawat bisa sangat sibuk selama proses katering. Kadang tutup makanan jatuh, dan salad bisa saja tidak tercuci dengan sempurna," jelas Crocker, seperti dilansir Metro.

Risiko Kesehatan dan Kualitas Makanan

Walaupun kemungkinan mengalami keracunan di pesawat tergolong kecil, Crocker menyarankan penumpang untuk lebih selektif lagi saat memilih makanan. Ia juga menyarankan untuk menghindari alkohol dan minuman bersoda, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan kembung selama penerbangan.

Selain itu, ia mengungkapkan alasan mengapa makanan di pesawat cenderung terlalu asin. Di ketinggian 35.000 kaki, fungsi tubuh manusia berubah, sehingga indera pengecap menjadi tumpul.

"Makanan akan terasa hambar, jadi kami harus menambahkan banyak garam dan bumbu, agar rasanya tetap enak," kata Crocker.

Ilustrasi pramugari menyajikan makanan. Foto: Shine Nucha/Shutterstock
Ilustrasi pramugari menyajikan makanan. Foto: Shine Nucha/Shutterstock

Crocker juga menegaskan bahwa kualitas makanan di kelas ekonomi memang jauh berbeda dibandingkan dengan kelas satu.

"Kalau Anda membeli tiket murah, jangan berharap mendapatkan makanan seperti di kelas satu yang standarnya jauh lebih tinggi," jelasnya.

Namun, ia juga menambahkan bahwa keterbatasan dapur di pesawat, bahkan di kelas satu menjadi tantangan utama.

"Dapur kelas satu memang lebih nyaman, tapi oven-nya sama saja dengan yang di belakang," ungkapnya.

Solusi Terbaik Adalah Bawa Makanan Sendiri

Ilustrasi pramugari menyajikan makanan Foto: Shutterstock
Ilustrasi pramugari menyajikan makanan Foto: Shutterstock

Menurut Crocker, membawa makanan sendiri adalah pilihan paling sehat. Dulu, ia sering menghabiskan sisa makanan penumpang bersama rekan-rekannya, namun ia mengaku merasa tidak sehat setelahnya.

"Terlalu banyak lemak dan garam di makanan dan camilan pesawat. Saya merasa sangat buruk setelah memakannya. Akhirnya saya mulai membawa bekal sendiri dan itu membuat perbedaan besar," ujar Crocker.

Makanan favoritnya untuk dibawa antara lain sup instan, oatcakes, teh celup, dan bubur instan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa beberapa awak kabin menyarankan untuk tidak mengkonsumsi air panas dari pesawat, karena kualitasnya bisa dipertanyakan.

Sebelum membawa makanan ke dalam kabin, penumpang disarankan untuk memeriksa aturan maskapai mengenai makanan bawaan, agar tidak melanggar peraturan keamanan atau imigrasi.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post