Ini Alasan Kursi di Bandara Dibuat Permanen Menempel ke Lantai - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Ini Alasan Kursi di Bandara Dibuat Permanen Menempel ke Lantai
Jun 9th 2025, 09:00 by kumparanTRAVEL

Ilustrasi penumpang di bandara. Foto: Shutterstock
Ilustrasi penumpang di bandara. Foto: Shutterstock

Ketika duduk di kursi yang ada di area keberangkatan bandara, traveler mungkin pernah melihat kursi yang kita duduki dipasang permanen ke lantai. Kamu mungkin berpikiran salah satu alasan kenapa didesain demikian adalah agar kursi-kursi tersebut tidak mudah dicuri orang.

Kalau kamu beranggapan demikian, anggapanmu ternyata salah. Sebab, ada alasan kenapa kursi bandara didesain menempel permanen ke lantai.

Ilustrasi Bandara Supadio Pontianak. Foto: lcwang/Shutterstock
Ilustrasi Bandara Supadio Pontianak. Foto: lcwang/Shutterstock

Dilansir Reader Digest, alasan di balik ini jauh lebih kompleks dan berkaitan dengan keselamatan, efisiensi, serta pendanaan infrastruktur bandara.

Kursi di ruang tunggu gate bandara yang juga disebut hold-room, memang sengaja dibaut agar tidak bisa dipindahkan. Direktur Desain Regional dari firma arsitektur HKS, Jorge Barrero, menjelaskan bahwa jenis kursi yang paling umum dibaut ke lantai adalah beam seating, atau kursi baris panjang yang terpasang di satu struktur.

Menjaga Kelancaran Pergerakan Penumpang

Ilustrasi penumpang menunggu waktu boarding di bandara. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi penumpang menunggu waktu boarding di bandara. Foto: Shutter Stock

Alasan utama kursi bandara dibuat permanen adalah untuk menjaga kelancaran dan keamanan arus penumpang di terminal.

"Kursi dibaut untuk mempertahankan sirkulasi yang memadai dan mencegah penumpang memindahkannya secara sembarangan," jelas Barrero.

Ini penting agar jalur lalu lintas tetap terbuka, terutama karena standar Americans with Disabilities Act (ADA) mewajibkan lebar minimum jalur sebesar 36 inci (sekitar 91 cm) untuk akses kursi roda.

Sementara itu, Pendiri Perusahaan Furnitur Publik AGATI Furniture, Joe Agati, menambahkan bahwa kursi yang bisa digeser berpotensi mengganggu arus pejalan kaki, dan menciptakan area penyempitan yang bisa berbahaya atau melanggar peraturan. Kursi yang dibaut juga memudahkan proses pembersihan secara harian.

"Tata letak yang konsisten sangat membantu dalam perawatan dan pembersihan," kata Barrero.

Di Bandara Tampa, misalnya, AGATI pernah mendesain bracket berbentuk tapal kuda yang memungkinkan kursi bisa digeser sedikit untuk dibersihkan, namun tetap kembali ke posisi semula agar tata letak tetap rapi.

Mendapatkan Dana Hibah dari Pemerintah

Penumpang duduk di kursi bandara. Foto: Shutterstock
Penumpang duduk di kursi bandara. Foto: Shutterstock

Yang tak kalah penting, ternyata desain kursi ini memungkinkan pihak bandara mendapatkan dana hibah dari Federal Aviation Administration (FAA). Hal ini disampaikan oleh Direktur Bisnis Penerbangan di AGATI, Beret Ek.

"Untuk memenuhi syarat pendanaan dari program Airport Improvement Program (AIP), furnitur di area publik non-komersial harus bersifat 'tetap' atau permanen," ujar Beret.

Perkembangan Desain Kursi di Bandara

Penumpang duduk di kursi bandara. Foto: Shutterstock
Penumpang duduk di kursi bandara. Foto: Shutterstock

Namun, desain bandara kini mulai berubah. Banyak terminal baru atau yang direnovasi menawarkan berbagai jenis kursi untuk memenuhi kebutuhan beragam penumpang, mulai dari keluarga hingga pebisnis.

Di Bandara Internasional Gerald R. Ford di Michigan, misalnya, tersedia kursi individu yang nyaman, meja kerja, dan bangku santai.

"Bandara adalah lingkungan dengan tingkat stres tinggi. Kursi yang nyaman dapat menurunkan ketegangan dan membuat penumpang merasa lebih tenang, seolah sudah mendarat sebelum benar-benar terbang," kata Beret.

Perencanaan yang Rumit di Balik Kursi Bandara

Kursi di Bandara. Foto: Shutterstock
Kursi di Bandara. Foto: Shutterstock

Walau sering diabaikan, pemilihan dan penempatan kursi bandara memerlukan perencanaan matang. Jumlah penumpang, metode boarding, fleksibilitas tata letak, hingga potensi perubahan kebutuhan di masa depan, semuanya menjadi pertimbangan dalam menentukan desain kursi yang ideal, baik yang dibaut maupun yang portabel.

Jadi, lain kali jika kamu duduk di kursi bandara yang tak bisa digeser, ingatlah bahwa di balik baut-baut itu ada alasan kuat: keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi yang sudah diperhitungkan dengan matang.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post