Ilustrasi Contoh Observasi Guru oleh Kepala Sekolah Sumber Unsplash/Tra Nguyen
Salah satu tugas kepala sekolah yaitu melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran guru. Contoh observasi guru oleh kepala sekolah mencakup berbagai aspek seperti persiapan, pelaksanaan pengajaran, dan pengelolaan kelas.
Berdasarkan buku Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Parman (2023:84), laporan observasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu sekolah. Bagi guru, observasi ini dapat menjadi kritik membangun dalam memperbaiki performa mengajar.
Format Formulir dan Contoh Observasi Guru oleh Kepala Sekolah
Ilustrasi Contoh Observasi Guru oleh Kepala Sekolah Sumber Unsplash/Taylor Flowe
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyediakan format formulir yang berlaku dalam laporan observasi. Berikut ini adalah contoh observasi guru oleh kepala sekolah sebagai referensi.
Formulir Pelaksanaan Observasi Kinerja Guru
Nama Kepala Sekolah: Frediyanto Rustono
Periode: Bulan Januari - Juni 2024
Tempat: Kelas V
Hari/Tanggal: Rabu, 31 Juli 2024
Tujuan:
Guru menggunakan rubrik observasi kelas sebagai tujuan dalam mempelajari perilaku yang akan ditampilkan pada observasi kinerja.
Kepala sekolah mencatat bukti perilaku dan penilaian efektivitas perilaku yang ditampilkan guru selama observasi kinerja beserta rekomendasi tindak lanjutnya.
Rencana Hasil Kerja: Meningkatnya praktik manajemen kelas yang berfokus pada keteraturan suasana kelas.
1. Fokus Perilaku
Guru melakukan komunikasi positif untuk membangun suasana kelas yang membangun.
Guru melakukan strategi pengelompokan untuk melibatkan keaktifan siswa.
2. Perilaku yang Dianjurkan
Guru memanggil siswa dengan menyebut namanya.
Guru menyampaikan harapan positif terhadap kelas.
Guru melakukan aktivitas yang mencairkan suasana kelas.
Guru mengelompokkan siswa dengan menyampaikan tujuannya.
Guru mengajak siswa untuk berinteraksi dan berperan aktif dalam kelompok.
Guru menyediakan beragam peran dalam kelompok agar semua anggota kelompok terlibat aktif.
3. Perilaku yang Dihindari
Guru memanggil siswa dengan sebutan yang merendahkan.
Guru menceritakan keluhan atau persoalan sekolah.
Guru langsung mengajar tanpa mengkondisikan suasana kelas.
Guru melakukan pengelompokkan yang sama terus menerus.
Guru membiarkan siswa berinteraksi hanya dengan teman di dalam kelas.
Guru mengabaikan dinamika konflik yang terjadi dalam satu atau lebih kelompok.
Catatan:
Guru melakukan komunikasi positif.
Guru belum melakukan strategi dalam pengelompokkan siswa.
Rekomendasi: Guru diharapkan dapat mempelajari strategi pengelompokkan