Panitia kurban menata daging sapi kurban yang akan dibagikan kepada warga di Desa Mon Geudong, Lhokseumawe, Aceh, Minggu (10/7/2022). Foto: Rahmad/Antara Foto
Hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba. Dari momen ini, kita biasanya membawa pulang cukup banyak daging segar, baik dari kurban sendiri maupun pemberian panitia.
Sebagian daging langsung diolah jadi masakan seperti sate, tongseng, atau rendang. Namun, sering kali masih ada sisa daging mentah yang belum dimasak. Biasanya, daging ini disimpan di kulkas. Tapi, apakah cara penyimpanan seperti ini bisa menjaga kesegaran daging dan tetap aman untuk dikonsumsi nanti?
Berikut cara tepat untuk menyimpan daging kurban agar tetap segar dan awet, dikutip dari berbagai sumber.
Segel Rapat Daging dalam Kemasan Kedap Udara
Ilustrasi menyimpan daging di dalam kulkas. Foto: Shutterstock
Membungkus daging dengan rapat sangat penting untuk meminimalkan paparan udara. Sebab, oksigen di udara bisa mempercepat pertumbuhan mikroba yang menyebabkan makanan cepat rusak dan basi.
Dilansir University of Illinois, daging bisa dibungkus menggunakan aluminium foil tebal yang kedap udara, plastik wrap khusus freezer (freezer wrap), atau kantong ziplock khusus freezer. Cara ini membantu mengurangi udara yang masuk sehingga daging bisa bertahan lebih lama dan tetap segar.
Simpan dalam Freezer
Ilustrasi makanan di dalam freezer. Foto: Shutter Stock
Daging mentah yang tidak diawetkan umumnya bisa bertahan sekitar tiga hari di dalam kulkas. Namun, jika ingin menyimpannya lebih lama, sebaiknya bekukan daging yang sudah dibungkus rapat dalam kemasan kedap udara.
Sementara itu, U.S. Department of Agriculture (USDA) menyatakan bahwa menyimpan daging pada suhu 0°F (-18°C) dapat menghambat pertumbuhan bakteri serta menghentikan mikroba lain seperti ragi dan jamur. Hal ini dapat membuat daging tetap awet dan aman dikonsumsi.
Jika ingin menggunakan daging yang sudah dibekukan, sebaiknya cairkan terlebih dahulu sebelum diolah. Namun, proses pencairan juga harus dilakukan dengan benar agar kualitas daging tetap terjaga.
Dikutip dari Real Simple, Heather Marold Thomason, pendiri sekaligus kepala tukang daging di Primal Supply Meats menyatakan bahwa cara terbaik mencairkan daging adalah secara perlahan dengan memindahkannya dari freezer ke kulkas sehari sebelum diolah.
Sementara itu, melansir Medical News Today, jika ingin mencairkan daging lebih cepat tapi tetap aman, kamu bisa memasukkan daging ke dalam kantong plastik kedap udara, lalu merendamnya dalam air dingin yang diganti setiap 30 menit sekali. Namun, dengan cara ini, daging harus langsung dimasak setelah proses pencairan selesai. Sebaiknya juga hindari mencairkan daging di suhu ruang, seperti di atas meja atau wastafel karena kondisi tersebut dapat mempercepat pertumbuhan bakteri pada daging.
Jangan Membekukan Kembali Daging yang Sudah Dicairkan
Daging mentah yang sudah dicairkan sebenarnya masih bisa dibekukan kembali, tapi hal ini tidak disarankan karena akan menurunkan kualitas daging. Heather menjelaskan bahwa pembekuan dan pencairan berulang kali dapat menyebabkan daging kehilangan kelembapan sehingga tekstur dan rasa daging akan berkurang.
Menyimpan daging di kulkas atau freezer bukan berarti bisa disimpan selamanya. Ada batas waktu aman agar daging tetap segar dan aman dikonsumsi. Berdasarkan pedoman dari U.S. Food and Drug Administration, daging segar dapat disimpan di kulkas selama 3-4 hari dan di freezer selama 4-12 bulan, tergantung dari jenis potongan daging. Sedangkan untuk jeroan seperti lidah, hati, ginjal, dan jantung, bisa disimpan selama 1-2 hari di kulkas dan 3-4 bulan di freezer.
Daging yang disimpan dengan benar akan membuat masakan kita lebih aman untuk dikonsumsi. Jadi, pastikan kamu menyimpan daging dengan benar, ya!