Ilustrasi janin usia 9 bulan. Tubuhnya sudah sebesar semangka. Foto: Shutterstock
Selama berada di dalam kandungan, posisi bayi akan terus berubah-ubah. Ya Moms, si kecil akan terus berputar dan berganti posisi hingga usia kehamilan 36 minggu.
FirstCry Parenting melansir, setelah usia di atas 36 minggu, idealnya posisi janin menetap dengan kondisi kepala di bawah, mengarah ke jalan lahir. Usia inilah yang paling aman saat proses persalinan.
Namun terkadang posisi janin tidak selalu mengarah ke jalan lahir, meski usia kandungan sudah di atas 36 minggu. Posisi janin mungkin melintang atau vertikal namun posisi kepala di atas dan bokong atau kaki di bawah. Kondisi inilah yang dikenal dengan istilah sungsang.
Moms, sungsang sebetulnya bukan kondisi yang mengkhawatirkan. Hanya saja, posisi sungsang bisa mempersulit persalinan pervaginam. Kondisi ini bisa membahayakan ibu maupun janin di dalam kandungan. Risiko yang mungkin timbul seperti asfiksia (kekurangan oksigen), prolaps tali pusat, dan komplikasi pada ibu seperti trauma jalan lahir.
Lantas, apa sih yang menyebabkan bayi sungsang?
Penyebab Umum Bayi Sungsang
Ilustrasi janin kembar. Foto: Steve Allen/Getty Image
- Rahim elastis, biasanya dialami oleh ibu hamil yang sudah pernah melahirkan.
- Berat janin rendah, sehingga membuat bebas bergerak meski usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
- Mengandung bayi kembar, membuat janin berebut tempat ternyaman.
- Panggul sempit, mendorong bayi mengubah posisi sehingga menjadi sungsang.
- Plasenta previa, kondisi yang membuat jalan lahir bayi tertutupi sebagian atau seluruhnya. Alhasil bayi jadi bergerak mencari ruang yang lebih luas sehingga sungsang.
- Kelainan bawaan, yakni bagian bawah rahim lebih besar daripada bagian atasnya sehingga bayi mengubah posisinya.
Cara Mengubah Posisi Bayi Sungsang
Ilustrasi ibu hamil dengan bayi sungsang Foto: Shutterstock
Moms, posisi sungsang pada bayi bisa diubah dengan beberapa cara berikut:
- Knee chest position, yakni melakukan gerakan mirip sujud selama 15 menit, sekitar 2-3 kali dalam sehari. Dilansir Baby Center, lakukan posisi sujud tapi jangan sampai paha Anda menekan perut. Beri sedikit jarak.
- Meletakkan benda dingin pada area kepala bayi, misalnya seperti es batu yang dibungkus dengan kain. Janin yang menyukai benda hangat bisa terdorong untuk mengubah posisinya.
- Melakukan breech tilt, yakni berbaring di atas matras atau alas apapun yang nyaman, lalu mengangkat kaki ke bantalan yang lebih tinggi, misalnya sofa atau bantal yang telah ditumpuk-tumpuk. Melakukannya selama 10 menit, tiga kali sehari dipercaya dapat mengubah posisi si kecil di dalam perut.
- Berenang, membuat ibu hamil merasa rileks sehingga merangsang bayi bergerak.
- Menjalani External Cephalic Version (ECV), yakni prosedur medis untuk memanipulasi posisi bayi dalam rahim dari luar tubuh untuk usia kehamilan 35-38 minggu. Angka keberhasilannya sekitar 40-70 persen.
Jadi Moms, tak perlu panik jika ternyata saat di USG bayi Anda tampak dalam posisi sungsang. Sebab, masih ada waktu untuk mendorong bayi di dalam kandungan bergerak ke posisi normal untuk memudahkan persalinan.