Anak tantrum mengamuk hingga menangis meraung-raung atau menjerit Foto: Shutterstock
Gadget atau gawai sering menjadi solusi bagi orang tua untuk mengatasi anak yang sedang rewel atau tantrum, atau ketika dihadapkan dengan pekerjaan rumah lain yang harus meninggalkan si kecil sesaat.
Di sisi lain, organisasi seperti American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak menonton layar (screen time) sama sekali, dan waktu layar harus dibatasi untuk anak yang lebih besar.
Meski begitu, para ahli setuju peningkatan waktu layar sesekali tidak akan membahayakan anak Anda. Namun, mereka juga memperingatkan agar layar tidak dijadikan alat utama untuk menenangkan anak saat tantrum, karena justru platform digital seperti game atau video edukatif yang berlebihan pun dapat menghambat perkembangan emosional anak dalam jangka panjang.
Huffington Post melansir, sama seperti berjalan atau berbicara, kemampuan mengatur diri adalah keterampilan yang dipelajari anak secara bertahap melalui latihan dan interaksi nyata. Ini termasuk kemampuan menenangkan diri saat marah, menunda keinginan, dan mempertahankan fokus.
Penelitian oleh Veronika Konok dari ELTE University di Budapest menunjukkan, anak-anak yang sering diberi gadget untuk menenangkan amukan mereka justru menunjukkan regulasi emosi yang lebih buruk setahun kemudian. Mereka lebih mudah marah dan memiliki kontrol diri yang lebih rendah.
Studi tersebut juga menemukan hubungan dua arah: Anak yang lebih sering tantrum lebih cenderung diberi gadget, dan penggunaan gadget tersebut justru memperburuk emosi anak. Ketergantungan pada gangguan eksternal membuat anak kehilangan kesempatan untuk belajar cara menenangkan diri secara mandiri.
"Ketika anak-anak bergantung pada gadget untuk mengelola tekanan, mereka kehilangan kesempatan untuk melatih pengaturan emosi internal. Alih-alih mempelajari mekanisme penanganan emosi diri, mereka menjadi tergantung pada gangguan eksternal. Ketergantungan ini merusak pengembangan keterampilan penting, seperti menenangkan diri," jelas Konok.
"Penggunaan sesekali dalam situasi yang tidak dapat dihindari dapat dimengerti, tetapi ketergantungan yang konsisten dapat menghambat perkembangan emosional jangka panjang," imbuh dia.
Hindari Gadget, Atasi Tantrum Anak dengan Cara Ini, Moms!
Ilustrasi anak menangis karena handphone atau gadget. Foto: Shutterstock
Tantrum adalah bagian dari proses belajar anak dalam mengenali dan mengelola emosi, Moms. Bagi Anda yang kerap bingung dan kewalahan menghadapi si kecil yang mengamuk dan menjerit-jerit, janganlah merespons dengan emosi serta amarah. Sebaliknya, cobalah beberapa cara ini untuk membantu anak belajar mengatur emosi mereka tanpa bergantung pada layar!
1. Berikan Nama pada Emosi yang Dirasakan
Katakan hal-hal seperti, "Kamu sedang marah sekali sekarang," atau "Pasti kesal ya, puzzle-nya tidak pas." Memberi label pada emosi membantu si kecil mengenali apa yang mereka rasakan.
2. Tawarkan Kenyamanan Fisik dan Alternatif Ekspresi
Peluk anak, beri sentuhan lembut, atau ajak mereka menghentakkan kaki untuk mengekspresikan emosi.
3. Tunjukkan Kehadiran dan Kepedulian
Yakinkan anak bahwa mereka tidak sendirian dan ada orang tuanya yang akan menemani dan membantu. Cara ini bisa memperkuat hubungan dan memberi rasa aman kepada anak, lho!
4. Ajak ke Tempat yang Kondusif
Misalnya, ajak anak berjalan keluar sebentar dari restoran atau ruangan. Beri jeda singkat yang bisa membantu si kecil menenangkan dirinya.
5. Buat Orang Tua, Tenangkan Diri Terlebih Dahulu
Orang tua juga bisa merasa kewalahan ketika melihat anaknya tantrum, apalagi di tempat umum. Mengatur napas dalam atau mengulang afirmasi positif, seperti "Saya orang dewasa di sini" dapat membantu Anda tetap tenang—dan anak akan mencerminkan ketenangan itu.
"Sulit untuk menyaksikan dan membantu anak mengatasi tantrumnya sendiri, tetapi otak dan tubuh mendapat manfaat dari pengulangan dan latihan," kata psikolog Tovah Klein.