Sejumlah panitia Persiapan Pembentukan Partai Ummat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (15/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Daerah Istimewa Yogyakarta membubarkan diri pada Senin (2/6), menyusul dinamika internal partai terkait perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat, Nazaruddin, menyatakan ada 40 orang dari jajaran DPW DIY yang mengundurkan diri dari kepengurusan. Ia menyebut langkah ini diambil karena perubahan AD/ART menghapus mekanisme musyawarah melalui Rakernas dan Musnas dalam pemilihan Ketua Umum—jabatan yang saat ini kembali dipegang oleh Ridho Rahmadi.
"Nah, cuman dengan adanya pengesahan dari Departemen Hukum ini (terkait AD/ART), teman-teman yang ada di DIY ini berpendapat bahwa langkah yang terbaik dari kita adalah membubarkan diri, karena orientasi kita bukan untuk berebut kekuasaan tapi meluruskan langkah-langkah di partai ini," ujar Nazaruddin saat dihubungi Pandangan Jogja, Selasa (3/6).
Nazaruddin menyampaikan bahwa para pengurus yang mundur merupakan loyalis Amien Rais sejak pendirian Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1998, dan telah mendampingi hingga pembentukan Partai Ummat.
Menurutnya, para pengurus yang membubarkan diri tidak lagi memiliki kepentingan di Partai Ummat, namun tetap membuka kemungkinan untuk bergabung ke partai lain.
"Kita tidak akan beraktivitas lagi di Partai Ummat," kata Nazaruddin.
"Kita akan memikirkan langkah-langkah ke depan ini dalam bidang politik. Ada yang usulkan kalau Anies Baswedan bikin partai, kita gabung. Atau ada juga yang serahkan ke pribadi masing-masing, apakah masih aktif berpolitik atau tidak," lanjutnya.
Nazaruddin menambahkan bahwa saat ini kepengurusan DPD Partai Ummat DIY berstatus pelaksana tugas (PLT) karena belum memiliki struktur definitif.
"Terkait adanya jumpa pers oleh PLT Pengurus Partai Ummat, saya komentari itu biasa-biasa saja, wajar saja mereka bereaksi. Biar jadi dialektika, dan menjadi perang wacana ke publik," ujarnya.