Seberapa Sering Harus Berhubungan Seks agar Cepat Hamil? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Seberapa Sering Harus Berhubungan Seks agar Cepat Hamil?
May 25th 2025, 18:30 by kumparanMOM

Ilustrasi posisis seks women on top. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi posisis seks women on top. Foto: Shutter Stock

Ada banyak cara yang umumnya ditempuh pasangan suami istri saat ingin cepat hamil. Salah satunya, lebih sering bercinta. Dengan anggapan, semakin sering berhubungan seks maka peluang terjadinya kehamilan juga semakin besar.

Namun seberapa sering sih, maksudnya? Apakah perlu bercinta setiap hari? Atau bahkan bercinta beberapa kali dalam sehari?

Berapa Sering Harus Berhubungan Seks agar Cepat Hamil?

Sebenarnya, tidak ada jumlah yang pasti harus berapa kali berhubungan seks agar cepat hamil. Namun yang paling penting adalah harus berhubungan seks saat memasuki masa subur.

Untuk mengetahui masa subur, maka harus cek siklus haid, biasanya berlangsung 7 hingga 12 hari setelah haid. Namun, setiap perempuan memiliki masa subur yang berbeda.

Tak hanya itu, Very Well Family melansir, hari terbaik untuk berhubungan seks agar cepat hamil adalah saat lendir serviks subur. Lendir serviks yang subur adalah keputihan yang teksturnya menyerupai putih telur mentah. Jenis keputihan ini sehat dan normal, dan biasanya muncul pada hari-hari sebelum ovulasi.

Lendir serviks membantu meningkatkan gerakan sperma dan membantu sperma bertahan hidup. Semakin banyak sperma yang bertahan dan melakukan perjalanan ke saluran tuba–yang melepaskan sel telur, maka semakin tinggi kemungkinan pembuahan.

Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock

Sementara dikutip dari Tommy's, berhubungan seks secara teratur setiap 2 hingga 3 hari sekali juga akan meningkatkan peluang kehamilan. Namun jika merasa stres untuk melakukan hubungan seks secara teratur, maka tidak perlu melakukannya. Sebab yang paling penting adalah berhubungan seks ketika merasa rileks dan bebas dari stres.

Biasanya stres terjadi karena perubahan hormonal. Dalam penelitian juga sudah dibuktikan ada hubungan antara stres dan kesuburan, bahwa stres dapat menekan kesuburan. Mendapatkan dukungan dan konseling dapat mengurangi tingkat kecemasan dan depresi agar meningkatkan peluang untuk hamil.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post