Mengenal Buah Nasional Tak Resmi Selandia Baru, Feijoa, yang Kerap Dibagi Gratis - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mengenal Buah Nasional Tak Resmi Selandia Baru, Feijoa, yang Kerap Dibagi Gratis
May 14th 2025, 13:06 by kumparanNEWS

Feijoas terlihat di luar sebuah rumah di Wellington, Selandia Baru, Senin (12/5/2025). Foto: Charlotte Graham-McLay/AP PHOTO
Feijoas terlihat di luar sebuah rumah di Wellington, Selandia Baru, Senin (12/5/2025). Foto: Charlotte Graham-McLay/AP PHOTO

Selandia Baru dikenal sebagai negara kiwi. Namun, Selandia Baru rupanya punya buah nasional tidak resmi -- bukan kiwi, tapi buah yang berasal dari Amerika Selatan.

Buah itu tidak secara eksklusif hanya ditemukan di Selandia Baru. Buah itu adalah Feijoa.

Dikenal sebagai jambu biji di sejumlah wilayah, feijoa dapat ditemukan di California atau Canberra. Namun, tidak ada negara yang begitu menyukai atau terobsesi dengan feijoa seperti warga Selandia Baru.

Karena masa simpannya yang pendek, Selandia Baru tidak mampu menjadikan feijoa menjadi buah global seperti apel atau kiwi. Namun, selama rentang waktu beberapa minggu ketika buahnya matang, warga Selandia Baru terobsesi dengan feijoa.

Dikutip dari AP, Rabu (14/5), daya tarik feijoa dimulai dari bagaimana cara mendapatkannya. Di musim gugur, buah itu jatuh di halaman belakang rumah dan mengeluarkan bau yang memikat. Buah itu kemudian dikumpulkan dalam boks, tas, keranjang untuk ditawarkan secara gratis di luar rumah, di ruang rehat di kantor, hingga di grup Facebook.

Ketika matang, buah itu begitu melimpah, membuat pecinta feijoa bangga karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk membelinya.

"Buah ini tidak dikomersialkan. Kami menolak mentah-mentah ide membeli buah ini di toko. Anda berharap mendapatkannya gratis," kata Kate Evans, penulis buku Feijoa: A Story of Obsession and Belonging.

Sebuah kotak di luar rumah yang menawarkan feijoa gratis terlihat di Wellington, Selandia Baru, Minggu (11/5/2025). Foto: Charlotte Graham-McLay/AP PHOTO
Sebuah kotak di luar rumah yang menawarkan feijoa gratis terlihat di Wellington, Selandia Baru, Minggu (11/5/2025). Foto: Charlotte Graham-McLay/AP PHOTO

Warga setempat di pinggiran kota Wellington, Diana Ward-Pickering, mengatakan telah memberikan ribuan buah feijoa dari 5 pohon di halaman belakang rumahnya musim ini. Buah itu ditaruh dalam kotak yang diletakkan di sisi trotoar, dibagikan kepada tetangga, kepada rekan kerja, bahkan kepada teknisi bulu mata putrinya. Artinya, buah itu dibagikan kepada teman atau orang asing yang menginginkannya.

Pada Minggu pekan lalu, Ward-Pickering memilih satu buah feijoa dari puluhan buah yang jatuh di tanah, membelahnya dengan sendok, dan menyendok daging buahnya yang pucat dan lembut itu ke dalam mulutnya.

"Enak sekali," katanya.

Meski dia bisa makan satu kilogram buah dalam sekali duduk, selera makannya tidak bisa mengimbangi jumlah buah yang tiba-tiba melimpah setiap April itu.

"Ada orang-orang yang tidak bisa membayar untuk mendapatkan buah ini. Kami dengan senang hati memberikannya kepada mereka," kata Ward-Pickering.

Tak Semua Orang Selandia Baru Suka Buah Feijoa

Sayangnya, tak semua orang Selandia Baru suka dengan feijoa. Mereka yang tidak suka menyebut buah itu terasa berpasir dan asam.

"Buah itu tidak enak. Pendapat saya tidak berubah," kata putri Ward-Pickering, Lizzy.

Namun bagi warga Selandia Baru yang tinggal di luar negeri, feijoa memiliki cita rasa yang penuh nostalgia.

Evan yang tinggal di Australia mengaku membayar AUD 3 (setara Rp 32.170) untuk membeli satu buah feijoa di pasar di Australia. Selama 12 tahun hidup di luar Selandia Baru, dia sering melihat ekspatriat menanyakan hal yang sama: di mana saya bisa mendapatkan feijoa?

Asal Usul Buah Feijoa Sampai ke Selandia Baru

Buah Feijoas terlihat di luar sebuah rumah di Wellington, Selandia Baru, Minggu (11/5/2025). Foto: Charlotte Graham-McLay/AP PHOTO
Buah Feijoas terlihat di luar sebuah rumah di Wellington, Selandia Baru, Minggu (11/5/2025). Foto: Charlotte Graham-McLay/AP PHOTO

Masih misteri bagaimana feijoa yang berasal dari dataran tinggi di Brasil, Uruguay, dan Argentina bisa sampai ke Selandia Baru. Namun, yang diketahui feijoa telah ada di Selandia Baru selama lebih dari 100 tahun, dan kemungkinan berasal dari California lewat Australia.

Mereka yang menanam pohon feijoa mengatakan, pohon itu tumbuh dengan baik di Selandia Baru karena tanahnya, iklimnya yang subtropis, dan relatif kurangnya serangga yang merusak.

Meski banyak yang menanam buah feijoa di halaman belakang rumah, namun permintaan buah ini di toko-toko masih ada. Buah itu dijual dengan harga sekitar NZD 9-10 (sekitar Rp 88.594) per kilogram. Ada sekitar 100 iklan petani feijoa di Selandia Baru yang hampir sepenuhnya memasok pasar domestik, termasuk untuk minuman populer seperti sari buah feijoa, kombucha, dan jus.

"Namun, untuk mengekspor feijoa sangat rumit. Buah ini harus disimpan di tempat pendingin selama 2 hingga 3 minggu, tapi hanya itu saja," kata Brent Fuller, juru bicara Asosiasi Petani Feijioa Selandia Baru.

Penelitian sedang dilakukan untuk meningkatkan masa simpan buah ini. Tapi karena feijoa masih belum dikenal di luar negeri, buah ini masih tetap jadi tradisi musim gugur di Selandia Baru.

"Ini adalah sesuatu yang menghubungkan kami dan memberi kami alasan untuk berbicara dengan orang-orang di sekitar kami," kata Evan, dan menambahkan kiwi menjadi barang ekspor yang menguntungkan untuk Selandia Baru.

"Tapi, kami tidak menyukainya sebagaimana kami menyukai feijoa," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post