Ketua IDAI Nilai Kebiasaan Beri Anak Camilan Manis Bisa Picu Obesitas - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Ketua IDAI Nilai Kebiasaan Beri Anak Camilan Manis Bisa Picu Obesitas
May 20th 2025, 18:35 by kumparanFOOD

Tips memilih camilan sehat untuk balita Foto: Shutterstock
Tips memilih camilan sehat untuk balita Foto: Shutterstock

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menilai, kebiasaan orang tua menenangkan anak saat nangis dengan memberikan snack atau camilan manis adalah cara yang keliru.

Dokter anak lulusan Universitas Indonesia ini mengungkapkan bahwa obesitas pada anak salah satu faktornya adalah pola makan. Selain karena overnutrisi, mengonsumsi nutrisi yang tinggi gula dan tepung juga menjadi penyebabnya.

"Itu pola makan yang keliru, itu orang tua harus paham masalah ini, bahwa snack itu bukannya menyehatkan anak tapi pada gilirannya dia akan tertimpa banyak masalah di antaranya obesitas sentral," kata Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), saat ditemui usai ujian terbuka promosi doktornya, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/5).

Lebih lanjut, Dr Piprim menjelaskan bahwa makanan manis bisa memicu anak untuk makan terlalu banyak. "Anak yang makan manis, minuman manis, makanannya yang sifatnya snack-snack itu akan memicu makan lagi, makan lagi, makan lagi," tambahnya.

Dokter anak Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), saat ditemui usai ujian terbuka promosi doktornya, di Jakarta, Selasa (20/5/2025). Foto: Sri Dewi Larasati/Antara
Dokter anak Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), saat ditemui usai ujian terbuka promosi doktornya, di Jakarta, Selasa (20/5/2025). Foto: Sri Dewi Larasati/Antara

Sementara, menurutnya, anak-anak lebih membutuhkan asupan protein hewani yang bisa memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga mencegah makan berlebihan.

Sebaliknya, ketika seorang anak mengonsumsi makanan dan minuman manis, serta yang bertepung, bisa memicu lonjakan gula darah dan menyebabkan anak mengalami "craving" yang membuatnya pengin makan terus-menerus.

"Minum manis, snack-snack yang tepung tinggi itu membuat gula darah kemudian cepat turun lagi, lapar lagi, dia butuh snack lagi itu terus aja kayak gitu sehingga anak itu obesitas. Selain kurang gerak, ya," ujarnya.

Ilustrasi anak obesitas.  Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak obesitas. Foto: Shutterstock

Kemudian, untuk dampak awal yang dapat dialami seorang anak kelebihan makanan manis adalah, kondisi emosional yang tak stabil. Anak tersebut bisa mengalami gelisah atau uring-uringan, sering mengamuk, hingga gangguan emosi.

Sementara itu, efek samping dari camilan manis ini yakni obesitas sentral, diabetes, hipertensi hingga sindrom metabolik yang lain. Lebih parahnya lagi, bisa terkena stroke dan serangan jantung di usia muda.

"Sekarang kan banyak remaja hipertensi, obesitas, banyak remaja diabetes. Ini kan salah satu faktor utamanya adalah faktor pilihan makanan dan kenapa dia enggak bisa berhenti-berhenti makan, karena jenis makanannya yang memicu kenaikan gula darah cepat dan turunnya cepat," tutupnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post