Gigi anak yang mulai goyang mungkin akan menimbulkan rasa tidak nyaman, misalnya ketika sedang makan. Ketika gigi goyang anak sudah hampir lepas, tidak jarang orang tua ikut gemas dan tidak sabar ingin segera gigi susunya terlepas.
Nah Moms, salah satu metode yang hingga kini masih dipercaya terkait mencabut gigi susu anak yang goyang adalah menggunakan benang. Terkadang, benang tersebut disangkutkan ke pintu atau dibantu digoyang-goyangkan sendiri oleh Anda.
Metode ini cukup populer, tetapi amankah dilakukan? Simak penjelasannya di bawah ini!
Boleh atau Tidak, Gigi Susu Anak yang Goyang Dicabut Pakai Benang?
Umumnya, gigi susu anak akan mulai lepas dengan sendirinya di usia 6-7 tahun. Saat gigi sudah goyang dan tidak kunjung tanggal, anak pun jadi tidak nyaman saat mengunyah makanan dan akan berusaha melepasnya sendiri.
Gigi yang goyang ketika sudah memasuki usia tersebut merupakan pertanda baik, karena gigi permanen sudah siap untuk menendang atau mendorong gigi susunya hingga keluar.
Ilustrasi gigi anak goyang. Foto: Shutter Stock
Meski begitu, dokter gigi anak, drg. Joshua Calvin, Sp.KGA, mengingatkan orang tua untuk bijak menghadapi kondisi yang dialami si kecil.
Dalam kondisi apa sebaiknya gigi sebaiknya lepas dengan sendirinya?
"Pertama, kalau memang gigi sudah goyang sekali. Kedua, selama tidak ada masalah pada anak, seperti tidak jadi sulit makan, sulit berkonsentrasi, dan sulit fokus tentu lebih baik gigi lepas dengan sendirinya," ujar drg. Joshua kepada kumparanMOM.
Bagaimana bila kita sudah cukup gemas dengan gigi anak yang sudah hampir lepas tapi tidak kunjung tanggal? drg. Joshua mengingatkan agar membiarkan gigi terlepas dengan sendirinya selama ia tidak mengalami masalah apa pun.
Sebab, bila dipaksakan gigi susu yang telah goyang tersebut dicabut menggunakan benang, maka dikhawatirkan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan, Moms.
"Kenapa? Karena bukan saja mungkin akan menyebabkan anak merasakan hal yang harus dirasakan seperti sakit akibat dipaksa ditarik. Tetapi juga mungkin bisa terjadi perobekan pada gusi, sehingga menimbulkan perdarahan yang cukup panjang," tutupnya.