Bikin Haru, Ini Kisah Robert Sihombing Berlari Sambil Dorong Ibu di Kursi Roda. Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Robert Sakti Sihombing punya cara yang tak biasa untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada sang ibu, Farida Wijaya. Robert yang punya hobi berlari, ternyata ingin membagikan kesenangannya dengan sang ibu yang kini berusia 68 tahun.
Ya Moms, Robert sering mengikuti berbagai ajang lari sambil mendorong ibunya di kursi roda. Bahkan, di salah satu event half marathon, Robert berhasil menempuh jarak 21 kilometer bersama sang ibu yang duduk di kursi roda.
Alasan Robert Ajak Semangat Ajak Ibu Ikut Ajang Lari
Bagi Robert, lari bukan hanya tentang kecepatan atau pencapaian fisik semata. Setiap langkah adalah wujud rasa sayang dan bentuk kebersamaan yang tak ternilai dengan sang ibu. Ia ingin, sang ibu bisa ikut merasakan kebahagiaan yang ia rasakan saat berlari.
"Karena aku suka berlari, kalau habis lari itu senang, jadi pengin berbagi kesenangan sama mama ya, orang tercinta kita. Biar juga mama bisa tahu rasanya lari tuh kayak apa sih sebenarnya. Karena orang tua kita ini kan nggak terlalu update sama kegiatan anaknya yang eranya sudah berubah," ucap Robert dalam Konferensi Pers Peluncuran Popok Dewasa Parenty Pants Ekstra Serap, Selasa (27/5) di Jakarta Selatan.
Suasana acara peluncuran Popok Dewasa Parenty Pants Ekstra Serap, Selasa (27/5) di Jakarta Selatan. Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Menurut Robert, orang tuanya masih layak untuk bisa bergerak aktif. Baginya, tidak ada perasaan malu karena mengajak sang ibu ikut di berbagai ajang lari.
"Teman-teman malah jadi senang gitu ketemu mama, menyapa. Terus mama juga jadi merasa berharga karena banyak support, dukungan dari teman-teman," kata Robert.
Sebelum mengajak sang ibu di ajang lari, Robert selalu memastikan kondisi ibunya sehat. Ia juga harus mempersiapkan diri dengan matang sejak dari latihan, sebab berlari sambil mendorong sang ibu di kursi roda memiliki tantangan tersendiri.
Dukungan dari Ibu Jadi Booster Terbaik
Meski bukan hal yang mudah, Robert mengaku dukungan ibu adalah hal yang paling berharga dan membuatnya bisa menyelesaikan lari. Ia mengaku sempat berpikir apakah mengajak lari ibu di kursi roda, membuatnya nyaman atau justru kelelahan.
Di sisi lain, ia juga membayangkan lari sambil mendorong ibunya di kursi roda akan menyulitkannya mencapai garis finish. Sebab, rute larinya cukup menantang, bisa menanjak atau bahkan menurun. Namun, berkat dukungan dari ibunya selama berlari, Robert bisa mencapai garis finish.
"Nah, yang half marathon ini lumayan menantang. Pas mau start cuma bilang gini, 'Kalau nanti aku capek tolong disemangatin ya. Tapi kalau mama capek kita setop.' Karena aku cuma pikirannya kalau seandainya kita finish, ya bareng-bareng. Dengan semangatnya itu, ternyata kita nggak finish paling terakhir. Ternyata masih banyak orang di sana yang lari sendiri," pungkasnya.
Semoga cerita Robert ini bisa jadi inspirasi untuk kita menemukan berbagai cara dalam menunjukkan rasa sayang ke orang-orang terkasih, Moms.